10.536 Warga Menderita ISPA Tahun 2011

Pendidikan | Sabtu, 18 Februari 2012 - 08:02 WIB

BATAM (RP)  Sebanyak 10.536 warga Sagulung menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyebabnya diduga akibat aktivitas sandblasting perusahaan galangan kapal yang banyak tersebar di kawasan Sagulung.

Kepala Puskesmas Seilekop dr Sanny Tiurni Ari, mengatakan jumlah penderita ISPA di Kecamatan Sagulung per 31 Desember 2011 sebanyak 10.536 pasien. “Ini jumlah pasien terbanyak untuk berbagai jenis penyakit yang masuk di Puskesmas kami selama tahun 2011,” ujar Sanny, Jumat (17/2).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Urutan kedua pasien terbanyak adalah penyakit gangguan gigi dan jaringan penunjang lainnya yang mencapai 1.502 pasien dan urutan ketiga pasien Infeksi saluran cerna berjumlah 1.322 pasien. “Kalau Demam Berdarah Dangue (DBD) ada 63 pasien,” ujar Sanny.

Untuk penyakit ISPA itu, sambung Sunny merupakan penyakit serius warga Sagulung saat ini. Dari 10.536 pasien ISPA ini memang diakui Sunny belum ada yang meninggal, namun 1 persen dari jumlah penderita Ispa itu sudah masuk kategori ISPA berat. “Lama-lama bisa gawat kalau sudah masuk kategori ISPA berat,” sebutnya.

Dibandingan pada 2010 sebelumnya jumlah meningkat namun tak jauh beda angkanya. “Memang tiap tahun pengidap penyakit ISPA selalu terbanyak di Sagulung,” kata Sunny.

Untuk tahun 2012 ini pasien ISPA yang sudah berobat ke Puskesmas Seilekop sudah 12 pasien. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat karena tahun 2012 merupakan siklus lima tahunan puncak penyakit ISPA. Dan yang perlu diwaspadai warga, sambung Sunny, pada musim hujan nanti. Karena polusi udara baik debu maupun asap kendaraan akan berbaur dengan kelembaban udara sehingga mudah menyerang sistem pernapasan warga.

‘’ISPA itu bisa berupa virus dan bakteri yang terkontaminasi dengan polusi udara sehingga mudah menyerang dan terjangkut dari satu ke yang lain. Apalagi Sagulung ini memang sangat rawan karena banyak menghasilkan polusi udara, baik dari kegiatan industri, asap kendaraan dan bedu jalan berlubang,” sebut Sunny.

Untuk menekan tingginya akan penderita ISPA ini sambung Sunny masing-masing warga kembali memperhatikan polah hidup sehat di lingkungan keluarga. Jika cuaca di luar sedang tak bersahabat disarankan untuk bertahan di rumah atau keluar menggunakan masker penutup hidung. Begitu juga saat melewati jalan berdebu. “Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum masuk rumah,” Himbau Sunny.

Selain itu, perlu adanya solusi dari pemerintah untuk memperbaiki jalan berlubang dan menertibkan aktivitas perusahaan yang melakukan sandblasting sebagai sumber utama penyakit ISPA.(eja/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook