BATUAMPAR (RP) - Hanya setengah jam hujan menguyur Jodoh-Nagoya, namun sudah membuat kawasan itu terendam banjir setinggi 50 sentimeter, Jumat (16/8) siang. Penyebabnya, banyak drainase tak berfungsi karena tersumbat sampah.
Banjir di Nagoya itu jadi perhatian Wakil Wali Kota Batam Rudi, kemarin. Rudi memantau lokasi banjir di dekat Hotel Panorama Regency. ‘’Drainase kurang bagus dan tersumbat karena banyak sampah,’’ katanya.
Menurut Rudi, tumpukan sampah yang terdiri dari plastik, kayu, dan pakaian bekas membuat air susah mengalir. Sehingga ketika hujan turun daerah Nagoya bisa langsung terendam. Melihat kondisi itu, Rudi langsung memanggil petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di dalam parit.
‘’Saya juga sudah menghubungi Dinas PU untuk segera memperbaiki drainase yang kurang bagus,’’ terang Rudi saat memantau beberapa petugas DKP membersihkan sampah di sekitar parit.
Drainase di kawasan Jodoh tersumbat akibat banyaknya kios-kios yang berdiri di atas drainase.
Sampah tak mengalir tertutup kios sehingga air meluap ke jalan raya. ‘’Sepanjang drainase ada 40-an kios. Dulu kios itu berdiri di sekitar drainase, namun sekarang mereka malah menambah bangunan di atas drainase,’’ terang Rudi.
Rudi akan mengirim surat kepada pemilik kios agar membongkar bangunan yang ada di atas parit untuk menghindari banjir.
‘’Tadi saya sudah imbau lurah Jodoh untuk mengirim surat kepada pemilik kios. Sehingga sampah-sampah yang ada di dalam drainase tersebut bisa dibersihkan. Dan tak ada lagi bangunan yang berdiri di atas parit,’’ imbuh mantan anggota DPRD Batam ini.
Rudi juga meminta warga Batam agar membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuat bangunan di atas drainase.
‘’Tolong buang sampah pada tempatnya. Ini permohonan saya kepada rakyat sendiri untuk kepentingan bersama. Saya takut kalau tak ditangani dengan cepat akan melebar ke mana-mana,’’ kata Rudi.(she/rpg)