Mahasiswa UIN Diperkenalkan Riau Pos sebagai Holding Media

Pendidikan | Rabu, 16 November 2022 - 09:30 WIB

Mahasiswa UIN Diperkenalkan Riau Pos sebagai Holding Media
Redpel Pendapatan Riau Pos Syahrul Mukhlis (depan enam kanan) bersama Dosen Produk Radio dan Televisi Mardalina Dewi (depan empat kiri) beserta mahasiswa Konsentrasi Broadcasting Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) foto bersama saat melakukan kunjungan ke Kantor Riau Pos di Graha Pena Riau, Selasa (15/11/2022). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekitar 70-an mahasiswa Konsentrasi Broadcasting Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau berkunjungan ke Redaksi Harian Riau Pos di Lantai 3 Graha Pena Riau, Selasa (15/11). Para mahasiswa semester V ini diperkenalkan secara detail tentang Riau Pos tidak hanya sebagai koran, tapi juga sebagai holding media terbesar di Sumatera.

Didampingi Dosen Pembimbing Mardalina Dewi, rombongan  disambut Manajer Pemasaran Riau Pos Abdul Kadir Bey dan Redpel Pendapatan Syahrul Mukhlis.


Kadir menjelaskan, sejak berdiri 1991 silam, Riau Pos berkembang cukup jauh. Mulai merangkak sebagai media lokal yang berjuang konsisten untuk sekadar terbit tiap hari, kini menjelma menjadi holding media di lima provinsi di Pulau Sumatera.

"Riau Pos masih menjadi sumber informasi utama setelah 31 tahun. Riau Pos sekarang adalah holding, perusahaan induk. Mungkin orang di luaran hanya tahu Riau Pos itu saja, padahal Riau Pos ini adalah sebuah grup media yang punya anak perusahaan di lima provinsi. Selain di Riau, kami juga hadir di Sumbar, Sumut, Kepri dan Aceh. Seperti di Aceh, memang bukan Riau Pos namanya, tapi Rakyat Aceh dengan manajemennya sendiri," kata Kadir.

Kadir menyebutkan, masyarakat Riau layak berbangga. Karena Riau awalnya tidak punya koran lokal sendiri yang konsisten terbit tiap hari, kini memiliki koran terbesar di Sumatera hingga punya anak usaha di lima provinsi. Bahkan tidak hanya koran, tapi usahanya juga berkembang ke bidang televisi, radio hingga percetakan.

Usai mendapat penjelasan itu, Kadir dan Syahrul membuka diskusi dan mempersilakan tamu mereka untuk bertanya seluas-luasnya tentang Riau Pos. Baik itu sejarah maupun masa depannya. Sebelum diskusi, dosen pendamping para mahasiswa Mardalina Dewi berharap mahasiswanya mendapat ilmu baru sepulang dari Riau Pos.

“Kami datang untuk mengetahui seluk beluk Riau Pos sampai pada proses produksi sebuah karya jurnalistik. Kami juga hadir di RTv, karena yang hadir di sini merupakan mahasiswa konsentrasi broadcasting," sebut Dewi.

Usai mendapat kesempatan diskusi, beberapa mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan. Mulai dari cara kerja sampai cara seorang jurnalis menghadapi sebuah peristiwa, termasuk soal strategi Riau Pos mempertahankan pembaca koran tetap banyak di tengah gempuran media sosial dan media online saat ini.(end/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook