Terminal Bandara RHF Beroperasi 20 November

Pendidikan | Sabtu, 16 November 2013 - 15:16 WIB

TANJUNGPINANG (RP) - Terminal baru Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang yang lebih representatif berkonsep Modern Melayu Airport, mulai beroperasi 20 November 2013. Beroperasinya terminal baru ini, apron pesawat empat kali lebih besar.

”Terminal lama kami hancurkan untuk menambah apron pesawat. Sementara dipakai dulu, penumpang yang turun di terminal lama dibawa naik bus ke terminal baru,” terang Direktur Operasi Kebandarudaraan PT Angkasa Pura Pusat, H Endang Sumiarsa dalam konferensi pers di Hotel Aston, Kamis (14/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hadir dalam konferensi pers tersebut General Manager (GM) PT Angkasa Pura Tanjungpinang MS Wakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Kepri Muramis mewakili Gubernur Kepri HM Sani, anggota DPRD Kepri Rudy Chua, Presiden Direktur (Presdir) Express Air Heni Kurniawan, Commercial Director Express Air Siti Khodijah, dan lainnya.

Terminal bandara RHF, lanjut Endang, dirancang menuju bandara kelas dunia (world class). Beberapa indikator bandara kelas dunia tersebut, pemeriksaan keamanan dan keselamatan penumpang. Servis dan fasilitasnya juga kelas dunia. Kemudian, PT Angkasa Pura sebagai pengelola akan mendisiplinkan maskapai yang delay. “Kalau delay lebih dari 30 menit kami kasih denda. Tapi, supaya jangan kaget kasih toleransi paling lama 1 jam dulu. Nanti, baru berangsur-angsur paling lama 30 menit,” tegas Endang.Presiden Direktur (Presdir) Express Air, Heni Kurniawan sudah meninjau dan memuji terminal bandara RHF.

Usai konferensi pers di Hotel Aston, semua yang hadir dalam konferensi pers tersebut diundang Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah di kantornya di Senggarang.Sampai di Senggarang, Lis langsung lega mendengar terminal bandara RHF mulai beroperasi 20 November 2013 mendatang. “Akhirnya, sekian lama siap juga. Sebab, pembangunan bandara RHF ini penuh perjuangan dulu,” ungkap Lis.

Lis pun membocorkan, waktu dirinya duduk di Komisi III DPRD Provinsi Kepri, dirinya salah satu yang mendukung pembangunan bandara RHF waktu pembahasan anggaran. Sementara mayoritas banyak yang menentang.”Yang menentang waktu itu, beranggapan kalau bandara RHF dibangun akan mengganggu Bandara Hang Nadim. Yang menentang itu berpikir soal pendapatan saja. Sementara saya yang anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Tanjungpinang, berpikir dampai ekonomi kalau maskapai penerbangan masuk ke daerah,” ungkap Lis. (ash/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook