BATAM (RP) - Keluarga korban penembakan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengaku kecewa dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Karena empat jenazah warga Batam, Wahyudi (28), Iknoriansyah (25), Hery Setiawan (33), dan Hafat (44), diotopsi tanpa pemberitahuan pihak keluarga.
‘’Sebagai perwakilan negara saja tidak tidak diberitahu jika warganya diotopsi, apalagi kami sebagai rakyat biasa,’’ ungkap Nur Ainun alias Eka, istri Iknoriansyah ditemui, Selasa (15/10).
Sebagai perwakilan negara, KBRI seharusnya bertindak tegas terhadap Malaysia terkait otopsi sepihak itu. ‘’Percuma saja ada KBRI kalau tidak ada tindakan ketika jasad warganya dibedah sesuka hati, tanpa persetujuan ahli waris maupun isteri,’’ lanjutnya.
Menurutnya tidak ada lagi harga diri Bangsa Indonesia, dinjak-injak, namun tidak bertindak.’’Pulang saja ke Indonesia, ngapain di sana (Malaysia) kalau tidak berguna,’’ lanjut wanita kelahiran Medan, Sumatera Utara (Sumut) ini.
Eka mengaku tidak ikhlas atas tindakan yang dilakukan pihak PDRM, hal itu hanya lasan untuk mencuri organ para korban. Apakah akan melakukan upaya hukum atau membuka ulang jahitan hasil otopsi?. ‘’Maunya seperti itu, namun kasihan suami saya, seharusnya sudah dikebumikan. Sekarang saya pasrah saja,’’ ungkapnya.
Dino Nurwahyudin, Koordinator Fungsi Konsler dan Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Malaysia mengatakan bahwa otopsi dilakukan karena keempat korban meninggal dengan tidak wajar. ‘’Makanya dilakukan otopsi,’’ lanjutnya.
Hari ini Jenazah Dipulangkan
Dino Nurwahyudin mengatakan bahwa keempat jenazah hari ini dipulangkan ke tempat kelahiran korban di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). ‘’Saya mendampingi jenazah sampai tujuan,’’ ungkapnya.
Dari Malaysia berangkat sekitar pukul 08.00 waktu Malaysia tujuan Soekarno Hatta, Tangerang. ‘’Namun, dari Tangerang ke Mataram, tiketnya dapat sore, tiba di Mataram sekitar pukul 21.00 WIB,’’ bebernya.
Jenazah kemudian diserahterimakan kepada pihak Kementerian Luar Negeri, setelah itu diserahkan kepada pihak keluarga.
Koordinator Pos Pelayanan, Penempatan, dan perlindungan TKI (P4-TKI) Kota Batam, Efendi Manurung mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendata identitas keluarga jenazah. Pihak P4-TKI memberangkatkan empat orang keluarga kempat jenazah ke Mataram yakni Ibrahim, Nurhidayah, Nur Ainun alias Eka serta anaknya Iluna.
Mereka keluarga anak dan isteri dari Iknoriansyah dan Hery Setiawan. Sedangkan orangtua Hafat dan Wahyudi menunggu di Mataram, keduanya masih bujangan.
Keempat keluarga korban berangkat menggunakan pesawat Lion Batam-Jakarta-Mataram.’’Semua tiket ditanggung P4-TKI,’’ ungkapnya.(hgt/mng)