PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 47 Kota Pekanbaru yang berada di Jalan Sialang Bungkuk, kondisinya sangat memperhatinkan.
Sejatinya ruangan untuk proses belajar mengajar nyaman dinikmati oleh para siswa-siswi peserta didik. Tetapi ternyata tidak dirasakan oleh sebagian siswa di sekolah tersebut.
Dari 7 ruang kelas yang digunakan untuk proses belajar mengajar, terdapat 2 ruang kelas yang kondisinya tidak layak untuk dijadikan lokal.
Ruang kelas yang berukuran 3x4 meter dengan tinggi 3 meter ini, terbuat dari papan yang juga merupakan dinding batas pagar sekolah.
Sebanyak 25 siswa mengisi ruang kelas IV tersebut, dan harus duduk sempit-sempitan. Sementara 1 lokalnya lagi merupakan bekas kantin sekolah yang dijadikan ruang kelas dengan kondisi yang sama.
Sekolah yang pernah mendapat bantuan rehab empat tahun lalu ini, belum bisa memenuhi faktor kenyaman untuk proses belajar mengajar siswa-siswinya yang jumlahnya mencapai 352 orang.
Bukan itu saja ruang majelis guru, UKS dan Perpustakaan tidak kalah memprihatinkan.
Kepala SDN 47, Nurlaili SPd menjelaskan, pemanfaatan celah antar bangunan untuk dijadikan pustaka adalah pilihan terakhir. Karena ruangan yang bisa dipakai untuk pustaka tidak ada lagi,"Ya, ruangan perpustakaan terpaksa kami pakai di celah antara dua lokal. Yang penting ada perpustakaan," ujar Nurlaili.
Nurlaili juga mengakui di SD yang dia pimpin masih ada kelas yang belum memenuhi standar efektifitas untuk proses belajar mengajar. Ini disebabkan karena sempit dan kondisi ruangan yang kurang memadai.
"Sejauh ini pihak sekolah sudah berupaya untuk mendapat bantuan gedung baru dengan mengajukan pembangunan ke Disdik Kota Pekanbaru sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu hingga tahun 2016 ini, Dinas Pendidikan kota Pekanbaru mengatakan pengajuan belum bisa dipenuhi dengan alasan belum adanya anggaran. Kami berharap di tahun 2017 mendatang anggaran itu sudah ada. Sehingga, bangunan sekolah ini bisa diperbaiki," tukas Nurlaili.
Laporan: Susanto
Editor: Yudi Waldi