Psikolog dari Universitas Mercu Buana (UMB), Didi Supriadi, mengatakan selain UN yang dipikirkan, saat ini adalah bagaimana cara mengubah paradigma anak terhadap jurusan IPA dan IPS di Sekolah Menengah Atas. Terkait jurusan IPA dan IPS memang masih menjadi hal yang perlu dipikirkan oleh para siswa.
Sebab menurutnya, anak yang masuk IPS cenderung dicap tidak pintar dan berbeda dengan anak IPA yang lebih pintar. Hal itu karena anak yang masuk IPA belajar matematika, fisika, dan kimia.
“Saat ini banyak anggapan perbedaan IPA dan IPS. Kalau anak-anak masuk IPA kemudian dibilang itu orang bodoh,” ujar Didi dalam diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (14/12).
Menurut Didi, saat ini paradigma harus diubah, khususnya orang tua. Karena kecerdasaan itu tidak dilihat hanya pintar belajar matematika dan masuk jurusan IPA. “Jadi paradigma ini harus diubah, jadi kecerdaaan itu bukan hanya matematika,” tegasnya.
Didi melihat anak-anak hanya fokus belajar di SMA yang masuk jurusan IPA. Mereka hanya menguasai matematika, kimia, dan fisika. Tapi, setelah lulus sekolah tidak digunakan lagi. Sehingga jangan lagi ada paradigma anak IPA lebih pintar dari IPS.
“Misalnya anak pintar matematika, fisika, tapi setelah lulus tidak dipakai. Karena memang tidak ingin menjadi ilmuan,” pungkasnya.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com