Pertamina Klaim Sudah Tambah Kuota Elpiji Batam

Pendidikan | Selasa, 14 Januari 2014 - 13:56 WIB

BATAM (RIAUPOS.CO) - Pertamina sudah menambah kuota elpiji 3 kilogram (kg) sebanyak 560 tabung untuk setiap kecamatan. Kendati demikian, Pertamina maupun Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kota Batam, sama-sama membantah terlah terjadi kelangkaan terhadap gas subsidi tersebut, selama beberapa hari terakhir ini.

Menurut pihak Disperindag, seringnya gas elpiji 3 kg kosong di pangkalan-pangkalan karena warga semakin banyak beralih menggunakan tabung gas mirip melon tersebut. Disamping itu, distribusi yang sering terlambat dari agen juga menjadi salah satu penyebabnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Tidak ada kelangkaan. Malahan Pertamina melakukan extra dropping di setiap kecamatan. Satu kecamatan dapat tambahan satu truk atau sekitar 560 tabung,” kata Amiruddin, Kabid ESDM Disperindag Kota Batam di kantornya, Senin (13/1).

Amiruddin mengatakan, pihak Pertamina tidak pernah mengurangi kuota gas elpiji 3 kg. Demikian juga pihak agen. Berdasarkan hasil pantauan Disperindag banyak warga yang sebelumnya menggunakan gas 12 kilogram beralih ke gas 3 kg.

Selain itu, sambungnya, faktor lainnya penyebab cepat habisnya gas di pangkalan karena terjadi kepanikan di masyarakat.

”Dari pantauan kami tidak pernah ada pengurangan. Pangkalan-pangkalan selalu berdalih seperti itu. Malah yang kita lihat Pertamina selalu menambah,” terangnya.

Junior Sales Executive LPG PT Pertamina Kepri, Agung Nurhananto, juga dengan tegas membantah telah terjadi kelangkaan gas di Batam. Menurutnya, pihak Pertamina menambah kuota gas elpiji di setiap kecamatan. Bahkan di Batuaji dan Sagulung sudah dua kali ditambah. ”Di setiap kecamatan kita menambah satu truk. Untuk Batuaji dan Sagulung saja sudah dua kali kita tambah,” tegasnya lagi.

Agung menuturkan, setiap hari Minggu memang warga kerap kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji subsidi ini, karena pengiriman tidak ada sama sekali dari agen sebab bukan hari kerja.

Dia menambahkan, sebelumnya distribusi gas 3 kg di Kota Batam sebanyak 600 ribu hingga 700 ribu tabung perbulan. Namun, sekarang sudah diatas 700 ribu tabung perbulan. Bahkan untuk mengantisipasi migrasi pengguna gas 12 kg ke gas 3 kg, Pertamina sudah menyediakan 27 ribu tabung gas tambahan.

Agung mengaku, jika angka tersebut mencukupi kebutuhan gas di Batam. Menurut, apa yang terjadi saat ini diduga akibat adanya penyelewengan. Sayangnya Pertamina hanya bisa mengontrol pendistribusian gas 3 kg hingga tingkat agen, sedangkan pangkalan dan pengecer, Pertamina lepas tangan.

Ke depannya Pertamina akan menerapkan sistem monitoring gas 3 kg.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook