PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Tahun ini, Universitas Islam Riau (UIR) dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kerjasama (BKS) Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) Indonesia yang akan digelar pada 20 November Mendatang.
Pada Rakernas BKS PTIS ini akan menghadirkan para rektor dan ketua
yayasan dari 400 Perguruan Tinggi Islam Swasta se- Indonesia.
Rektor UIR, Prof Dr Detri Karya SE MA dalam kegiatan rapat panitia lokal di lantai IV
Gedung Rektorat UIR, Senin (09/11) lalu, mengungkapkan sebelum UIR ditetapkan menjadi tuan rumah Rakernas BKS-PTIS, ada tiga daerah
yang ditunjuk sebagai tuan rumah, yaitu Provinsi Bengkulu, Jakarta, dan Provinsi Riau.
“Alhamdulillah, kita dipercayai untuk menjadi tuan rumah dalam ¨
Rakernas BKS-PTIS besok. Jadi ini adalah tugas berat kita semua ¨
untuk menyukseskan kegiatan tersebut,”ujar Rektor UIR.
Diperkirakan tamu yang hadir dalam kegiatan Rakernas dan Seminar
Nasional BKS-PTIS akan mencapai 1000 tamu undangan. Acara ini kemungkinan besar akan dihadiri Ketua Dewan Pembina BKS-PTS, Muhammad Jusuf Kalla.
"Kegiatan ini akan semakin menarik dengan kehadiran Bapak Wakil
Presiden RI Bapak HM Yusuf Kalla, Menristek Dikti, Mentri Agama sebagai pemateri,"ujarnya
Disisi lain, Wakil Rektor I UIR, Dr Nurman SSos MSi mengakui dalam
persiapan menjadi tuan rumah nanti,sudah ada pihak-pihak yang
akan diajak sebagai mitra dalam kegiatan ini diantaranya pihak perhotelan, DPRD, Pemda, industri media dan pihak lainnya.
“Kita telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak-pihak
penginapan di Pekanbaru untuk menampung jumlah peserta yang datang tersebut. Kita mengharapkan banyak kerja sama lagi dengan
pihak-pihak swasta dan pemerintah lainnya untuk kesuksesan acara ini,”ungkap Nurman
Dia juga mengharapkan untuk segenap panitia lokal bisa saling
berkoordinasi dan bekerjasama untuk mensukseskan kegiatan ¨
Rakernas BKS-PTIS 2015.
"Pelayanan menjadi poin inti dalam penyelenggaraan sebuah
kegiatan. Jangan sampai kegiatan yang sudah kita laksanakan dengan baik, kemudian citranya buruk hanya ada koordinasi
pelayanan yang tidak maksimal,”harapnya.(f)
Editor: Yudi Waldi