BATAM (RP) - Polisi Sektor Khusus Kawasan Pelabuhan (KKP) menggelar sweeping di Pelabuhan Domestik Sekupang, Jumat (12/7).
Sweeping yang dimulai siang ini terkait antisipasi masuknya narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan yang melarikan diri saat kerusuhan, Kamis (11/7/2013).
Pantauan di pelabuhan, polisi dengan senjata lengkap tampak bersiaga menjaga pintu masuk pelabuhan. Salah satunya menjadi penjagaan penting adalah bagian kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Beberapa polisi berpakaian lengkap dan preman serta beberapa orang polisi pamong praja tampak memeriksa serta memantau setiap penumpang yang masuk.
Salah satu yang menjadi pemeriksaan utama adalah penumpang tujuan Dumai-Batam. Satu persatu penumpang yang datang menggunakan kapal Dumai Express dan Batam Jet tidak luput dari pemeriksaan petugas.
Beberapa kapal lainnya yang seperti tujuan Buton-Batam, Tungkal-Batam, juga menjadi pemeriksaan petugas.
Bagi yang tidak memiliki kartu tanda penduduk, petugas segera mengarahkan dibawa ke ruangan pemeriksaan Dinas Kependudukan (Disduk).
Di sana tampak beberapa pegawai Disduk mendata mereka. Selain itu, bagi yang memiliki KTP lama (SIAK) juga ikut didata. Serta bagi penumpang yang sudah dijemput keluarga, tampak begitu santai melewati pemeriksaan petugas.
‘’Untuk sekarang ini kita masih menerima KTP SIAK sebagai penjamin. Rata-rata mereka yang masuk beralasan ingin berlibur, jadi kita memberikan kartu kunjungan dari Disduk. Kartu kunjungan tersebut hanya berlaku selama 3 bulan,’’ kata Rasyid Hidayat, ketua pelaksana pengendalian kependudukan Dinas Kependudukan Kota Batam.
Menurut Rasyid, dari hasil pemeriksaan hari ini, sebanyak empat orang terjaring karena tidak memiliki KTP. ‘’Mereka di antaranya berasal dari Tapanuli, Asahan, Simalungun,’’ kata Rasyid Hidayat.
Wakapolsek KKP, Iptu Soedibyo mengatakan, sweeping ini ditujukan mengantisipasi masuknya narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan yang melarikan diri saat kerusuhan kemarin.
Dikhawatirkan, kata Soedibyo, napi tersebut dari Medan melarikan diri ke Dumai dan dari Dumai mereka menyeberang ke Batam.(cr1/mng)