Panitia PPDB Minta Uang Rp2,6 Juta

Pendidikan | Jumat, 13 Juli 2012 - 10:48 WIB

Laporan RPG, Batam

Panitia pedaftaran ulang penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMKN 3 Batam di Seibeduk memungut uang pembangunan kepada para siswa baru. Angkanya bervariasi, yakni Rp500 ribu, Rp750 ribu dan Rp1 juta per siswa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pungutan uang pembangunan itu memberatkan para orangtua calon siswa karena dinilai sangat tinggi dan di luar kebijakan Dinas Pendidikan Kota Batam. Salah seorang warga Bidaayu, yang takut namanya disebut, dengan alasan takut anaknya tak diterima, yang mendaftar ulang di SMKN 3 mengatakan, panitia meminta uang sebesar Rp2,8 juta.

“Awalnya panitia sebut saja total uang yang diminta itu tanpa ada kwitansi. Terus di formulir pendaftaran ulang panitia juga menyelipkan satu lembar kertas pungutan uang sumbangan pembangunan jalan dan drainase dengan jumlah uang terdiri tiga pilihan. Pilihan pertama Rp500 ribu, pilihan kedua Rp750 ribu dan pilihan ketiga Rp1 juta,” ungkap Tono.

Namun karena merasa keberatan dengan jumlah uang yang cukup besar itu, Tono akhirnya meminta perincian penggunaan uang yang diminta panitia itu.

Dalam perincian yang diberikan panitia jumlah uang Rp2,8 juta itu antara lain, uang seragam (delapan paket) sebesar Rp1.330.000, kartu pelajar Rp50.000, asuransi praktek kerja selama tiga tahun Rp60.000, SPP bulan juli Rp280.000, sumbangan pembangunan Rp750.000 (sesuai pilihan seperti yang disebutkan di atas) dan hand tools (perlengkapan praktik) Rp350.000.

“Untuk uang pembangunan terpaksa saya pilih yang Rp750 ribu. Kalau pilih Rp500 ribu takut anak saya tak lolos, kalau yang Rp1 juta kebanyakan, tak mampu saya,” kata Tono.

Kepala Sekolah SMKN 3 Batam Lea Indra Wijaya saat ditemui di ruangan kerjanya mengakui penarikan uang pembangunan itu. Memang kata Lea penarikan uang pembangunan itu tak diberitahu ke Dinas Pendidikan Batam, karena itu berdasarkan keputusan komite sekolah sebelumnya demi pembangunan fasilitas sekolah yang masih terbelakangan.

‘’Sebenarnya kita sudah beri sinyal ke Disdik tentang pungutan pembangunan ini, dengan keluhan keterbatasan fasilitas sekolah yang ada, namun belum ada tanggapan,’’ katanya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook