PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Hang Tuah Pekanbaru (UHTP) mengenalkan delapan peminatan kepada mahasiswa yang akan mengambil peminatan agar tidak salah pilih. Delapan peminatan itu terdiri dari, Peminatan Kesling, Peminatan Adm dan Kebijakan Kesehatan, Peminatan K3, Peminatan Mars, Peminatan Epidemiologi, Peminatan Gizi, Peminatan Promkes serta Peminatan Kespro.
Pengenalan peminatan ini dituangkan dalam Sosialisasi Peminatan Prodi Kesmas FK UHTP yang diikuti 173 mahasiswa di Aula UHTP, Jumat (10/6).
Dalam sosialisasi itu hadir Dekan Fakultas Kesehatan UHTP Ns Abdurrahman Hamid, MKep Sp Kom, Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat UHTP Dr Reno Renaldi SKM MKes dan Penanggung Jawab Peminatan Kesling Beny Yulianto SKM MKL, Penanggung Jawab Adm dan Kebijakan Kesehatan M Dedi Widodo SKM MKes, Penanggung Jawab K3 Makomulamin SKM MKes, Penanggung Jawab Mars Leon Candra SKM MKes, Penanggung Jawab Epidemiologi Christine Vita Gloria SKM MKes, Penanggung Jawab Gizi Winda Septiani SKM MKes, Penanggung Jawab Promkes Riri Maharani SKM MKes, Penanggung Jawab Kespro Elmia Kursani SST MKes.
Dekan Fakultas Kesehatan UHTP Ns Abdurrahman Hamid MKep Sp Kom dalam sambutan perdana juga memperkenalkan Fakultas Kesehatan UHTP terdiri lima Prodi Kesehatan. Juga memperkenalkan dua prodi baru di bawah Fakultas Hukum dan Komunikasi.
"Semua peminatan itu bagus, tetapi jangan memilih karena ikut-ikutan teman. Kalau kamu tidak cinta dengan apa yang kamu kerjakan itu nanti hasilnya tidak maksimal," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Kesmas FK UHTP Dr Reno Renaldi SKM MKes mengatakan, pemilihan peminatan pada sosialisasi tersebut dilaksanakan pada dua jalur yakni untuk jalur reguler pada mahasiswa semester IV dan jalur non reguler pada mahasiswa semester II. Adapun tujuan dari pemilihan peminatan adalah sebagai suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kesmas yang terdiri dari delapan peminatan.
"Diharapkan jebolan kesmas bisa bersaing di dunia pekerjaan saat ini," paparnya.(nto/c)