DUMAI (RIAUPOS.CO) - Tinggal 10 persen dari guru tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Dumai yang belum berijazah sarjana (S1). Mereka sebagian besar masih mengikuti perkuliahan di Universitas Terbuka.
“Jadi, sekitar 90 persen tenaga pendidik atau guru di Kota Dumai khususnya di tingkat SMA sudah berijazahkan strata satu,”jelas Kepala Dinas Pendidikan Dumai Drs Sya’ari MP, kemarin.
Terhadap guru SMA di Kota Dumai yang belum memiliki ijazah S1, saat ini tengah melaksanakan pendidkan. “Diharapkan dalam dua tiga tahun ke depan, semua guru sudah berijazah S1,”ujarnya.
Untuk guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah berijazahkan S1 sebanyak 80 persen, guru Sekolah Dasar (SD) baru 60 persen. Guru yang belum memiliki ijazah S1 sudah dianjurkan untuk melanjutkan pendidikan. Sebab sekarang ini guru wajib S1.
Dewasa ini, jumlah guru di Kota Dumai sebanyak 2.500 guru negeri. Ditambah 1.500 guru honor provinsi dan honor komite. Sedangkan guru swasta SD hingga SMA sebanyak 1.000 orang lebih.
Sesuai program nasional seharusnya di 2015 seluruh guru SD hingga SMA sudah harus S1. Sebagian besar guru yang belum berijazah S1 berusia 50 tahun ke atas.
Sedangkan guru yang berusia di bawah 50 tahun saat ini tengah menempuh pendidikan di berbagai universitas.
“Selain harus berijazah S1, seluruh guru juga harus bersertifikat pendidik yang bisa didapatkan melalui UKG sebagaiman diatur dalam Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang guru dan dosen,”jelasnya.
“Guru harus berijazah S1 karena guru harus menjadi tenaga pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,”sebutnya.(nto)