PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ujian Nasional (UN) 2020 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan digelar 20 April mendatang. Pada pelaksanaan UN ini, ada 17.651 pelajar SMP yang menjadi peserta.
Sesuaikebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem, mulai 2021 nanti, UN akan dihapus. Sebagai gantinya, ada ujian akhir sekolah (UAS). Sehingga, tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan UN tingkat seluruh SMP sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebutkan, tahun ini, seluruh SMP negeri menggelar UN Berbasis Komputer (UNBK). Karena itu, pasokan listrik menjadi penting. Sebagaijuga sekolah-sekolah kami ingatkan untuk menyiapkan genset,’’ kata Jamal, Selasa (10/3).
Disdik Pekanbaru, sebut Jamal sudah menyiapkan sarana pendukung untuk pelaksanaan UNBK di SMP negeri. Yakni menambah 25 komputer untuk sekitar 10 SMP negeri. "Tahun ini seluruh sekolah negeri ujian komputer. Ditambah lagi MTs negeri yang ikut ujian dengan kita," jelasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, jika dirinci pelajar yang yang mengikuti UNBK mencapai 16.960 orang dan yang mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) 691 orang. "Sekolah yang menggelar UNBK itu ada 144 sekolah," terang dia.
Sekolah-sekolah ini adalah 45 SMP negeri, 68 SMP swasta, tiga MTs negeri dan 28 MTs swasta. Sedangkan sekolah yang menggelar UNKP adalah 24 sekolah swasta. "Menjelang UN, para peserta didik akan ikut tryout. Senin (2/3) dan Selasa (3/3) lalu sudah kami laksanakan tryout. Sampai sekarang persiapan UN belum ada kendala," ucapnya.
Untuk fasilitas dan peralatan pendukung, sejak jauh hari Disdik Kota Pekanbaru sebut Jamal sudah melakukan peninjauan. Termasuk juga terhadap lokasi pelaksanaan UN nantinya. "UN tahun ini tidak cuma bagi peserta didik. Ada juga UNBK kesetaraan untuk Paket B untuk SMA dan Paket C untuk SMP," imbuhnya sambil mengatakan untuk ujian kesetaraan diperkirakan akan diikuti 2.000 orang.
Ditegaskannya pula, UN tidak menjadi penentu kelulusan siswa. Penentu kelulusan peserta didik tetap oleh pihak sekolah. Berdasarkan nilai dan karakter sehari-hari peserta didik itu sendiri."Sudah beberapa tahun ini UN bukan penentu kelulusan," singkatnya.(yls)
Laporan: M ALI NURMAN