TANJUNGPINANG (RP) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengingatkan kepada warga dan operator kapal bahwa dalam waktu dua sampai tiga hari ini, kondisi gelombang di perairan Kepri terbilang tinggi.
“Tinggi gelombang mulai 1,5 meter sampai dengan 2,5 meter. Ini terjadi mulai dari perairan Bintan, Anambas, Natuna, Lingga dan Tambelan,” ujar Arditho B Putra, staf BMKG.
Bagi pihak operator pelayaran, BMKG juga mengingatkan agar selalu mewaspadai perubahan cuaca.
Apalagi, saat ini jumlah warga yang mudik memakai jasa transportasi jalur laut sudah mulai terlihat.
Arditho menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mudik ke Bintan, Anambas, Natuna, Lingga dan Tambelan yang menggunakan jasa transportasi jalur laut, perlu hati-hati dan waspadai, terutama ke arah tenggara sampai ke selatan.
BMKG juga mencatat kecepatan angin sekitar 20 knot atau 40 kilometer per jam untuk dua hingga tiga hari ke depan. Akibat angin kencang ini, peluang hujan cukup kecil dan cerah berawan.
BMKG juga meminta warga mewaspadai cumulonimbus dan angin kencang.
“Untuk daerah Batam dan Pulau Bintan akan terjadinya berawan pada pagi dan siang hari, kalau di malam hari terjadi cerah berawan. Kalau daerah Karimun dan Lingga akan terjadi berawan pada pagi dan siang hari, sedangkan malam hari terjadi cerah berawan. Dan juga daerah Natuna terjadi hujan lebat pada pagi dan malam hari. Sedangkan daerah Anambas terjadi hujan lebat pada pagi hari, kalau siang dan malam terjadinya berawan,” ujarnya.
Dijelaskan Arditho, cumulonimbus ini bisa dibilang raja dari segala awan. Bagaimana tidak, awan cumulonimbus merupakan awan yang paling ditakuti penerbang, awan yang paling sering membuat bencana.
Di tambah lagi awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik (mirip seperti baterai raksasa di langit). Tornado alias puting beliung, downburst, dan hail dapat terbentuk hanya di dalam awan ini.
Awan cumulonimbus dapat terbentuk sendiri, sepanjang front, sepanjang ITCZ, atau di dalam cluster dan squall line.
Cumulonimbus merupakan awan padat dengan perkembangan vertikal menjulang tinggi, mirip gunung atau menara, bagian puncaknya berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata. Melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head.
Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. gesekan partikel2 awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Cumulonimbus menimbulkan kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bisa menimbulkan hujan es.(eca)