BATAM (RP) - SMKN 3 Batam di Tanjungpiayu hingga saat ini masih kekurangan ruang belajar.
Delapan kelas yang ada tak mampu menampung seluruh jumlah siswa di sana, sehingga sebagian siswa terpaksa belajar di musala, koridor, bengkel, dan rumah dinas sekolah.
Kepala SMKN 3, Lea Indrawijaya, mengatakan jumlah siswa di SMKN 3 sebanyak 509 siswa yang terbagi dalam enam jurusan.
Namun jumlah lokal yang disediakan tak mencukupi. Sebanyak 288 siswa lainnya terpaksa duduk belajar di lantai.
‘’Ada yang di musala, di koridor, workshop dan rumah dinas guru," sebut Lea.
Lea mengatakan, proses belajar mengajar seperti ini sudah berlangsung lama. "Kalau dari kapasitasnya seharusnya ada 16 lokal. Namun yang ada sekarang hanya 8 lokal saja," ujarnya.
Saat ini, rata-rata siswa dalam satu lokal sekitar 36 orang. "Kami masih membutuhkan sekitar delapan lokal lagi," katanya.
Kekurangan ruang kelas ini, menurut Lea, sebenarnya sudah ia sampaikan ke Dinas Pendidikan Kepri yang kemudian membangun empat lokal baru.
Dana pembangunan keempat lokal baru tersebut berasal dari APBN Kementerian Pendidikan 2011. Diperkirakan pada Maret 2012, ke empat lokal ini sudah rampung dikerjakan.
Tidak hanya lokal bagi para siswanya, jumlah workshop di SMKN 3 Batam juga masih minim. Dari enam jurusan yang seharusnya memiliki workshop, hanya ada dua jurusan yang sudah memiliki workshop. Yakni jurusan teknik kendaraan ringan dan tata busana.
"Masih ada empat jurusan lagi yang belum ada workshop," tuturnya.
Akibatnya banyak siswa yang mengeluh. Bahkan terkadang muncul kecemburuan sosial sesama siswa. Yang mana sebagian belajar di dalam kelas sebagiannya lagi belajar di tempat terbuka. "Mau bagaimana lagi. Paling kita nasihati agar bersabar," ungkap Lea.(eja/eca)