BATAM (RP) - Arus lalu lintas di Simpang Kabil lumpuh, Selasa (7/5) sore. Banjir setinggi satu meter membuat sekitar 20 sepeda motor dan mobil mogok karena nekat melewati jalan di simpang itu.
Banyaknya kendaraan yang mogok membuat macet hingga 2 kilometer.
Melihat banyaknya kendaraan yang mogok, petugas Satlantas Polresta Barelang menutup jalan. Kendaraan dari arah Mukakuning menuju Batam Centre diarahkan ke Baloi melewati Jalan Jenderal Sudirman.
Sedangkan kendaraan dari arah Batam Centre ke Mukakuning dialihkan ke Perumahan Duta Mas melewati jalur sebelah kanan.
Kendaraan dari arah Baloi menuju Nongsa maupun sebaliknya masih bisa berjalan karena banjir tak terlalu tinggi. Kondisi ini membuat arus kendaraan berjalan lambat. Apalagi jam sibuk, di mana pekerja dari berbagai kawasan industri dan pegawai pemerintah baru pulang bekerja.
‘’Kalau sore seperti ini, tidak banjir saja macet apalagi banjir seperti ini,’’ kata seorang pengendara motor.
Bripda Raja, petugas Satlantas yang mengatur lalu lintas kemarin, mengatakan banjir di Simpang Kabil akibat buruknya sistem drainase. Sehingga ketika hujan deras air meluap hingga ke jalan raya. Bahkan pos polisi serta tenda promosi kendaraan bermotor yang berada di Simpang Kabil ikut terendam.
‘’Mungkin drainasenya tersumbat, mendangkal atau karena alirannya terlalu deras,’’ katanya.
Pantauan di lapangan sekitar 20 kendaran mogok akibat nekat melewati banjir. Sebagian di antaranya bahkan menderek kendaraan dan memasukkannya ke dalam bengkel.
‘’Saya tidak mengerti mesin, terpaksa panggil mobil derek hingga bengkel. Kalau ditunggu, sampai kapan pun mobil saya tidak akan jalan,’’ ungkap Rofi, pemilik mobil yang mogok.
Seperti diberitakan, ada 27 lokasi banjir di Batam. Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya disebabkan pekerjaan cut and fill sehingga Pemko Batam akan memperketat perizinannya. (hgt/thr/mng)
