Perusahaan Jepang dan Malaysia Lirik Swastanisasi Sampah

Pendidikan | Sabtu, 07 September 2013 - 07:40 WIB

BATAM (RP) - Pernah membuat pengelolanya rugi puluhan miliar rupiah, tak membuat rencana Pemko Batam menyerahkan pengelolaan sampah ke swasta atau swastanisasi sampah sepi peminat.

Baru diumumkan dua hari lalu, sudah dua perusahaan dari Jepang dan Malaysia yang tertarik mengelola sampah di Batam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam Faisal Riza mengungkapkan, perusahaan Jepang dan Malaysia itu mengutus perwakilannya. Mereka mengatakan tertarik mengelola sampah di Batam, meski baru sebatas lisan.

‘’Sejak kami umumkan tentang rencana swastanisasi itu, ada perusahaan Jepang dan Malaysia, melalui perwakilannya menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi mengelola TPA Punggur,’’ ujar ketua panitia lelang swastanisasi sampah itu, Jumat (6/9) siang.

Perusahaan yang ingin ikut pelelangan swastanisasi sampah, kata Faisal, harus punya modal besar. Mereka minimal harus punya dana atau sanggup berinvestasi sebesar Rp1,5 triliun. Kurang dari Rp1,5 triliun, menurut Faisal, perusahaan itu tak akan terpilih.

‘’Itu merupakan syarat dasar untuk calon investor yang ingin mengelola sampah di Batam. Sebab, perkiraan kami berdasarkan kajian tim internal DKP dan Pemko Batam, minimal untuk mengelola sampah di TPA Telagapunggur memerlukan modal Rp1 triliun,’’ terang Faisal.

Swastanisasi sampah kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pemko Batam hanya menyerahkan pengelolaan di bagian hilir atau pengelolaan sampah di Telagapunggur. Bukan seperti dulu yang pengangkutannya juga diserahkan ke swasta.

‘’Istilahnya hilirnya saja. Sedangkan hulunya tetap memakai mekanisme yang sudah berjalan. Artinya mitra kerja pengangkut sampah kami tetap menjalankan tugasnya mengambil sampah di tempat warga. Tak ada pengurangan armada meskipun TPA Telagapunggur nanti diswastanisasikan. Begitu juga retribusi sampah tetap,’’ tegas Faisal.

Untuk membangun tempat dan teknologi pengelolaan sampah di TPA Telagapunggur, Faisal mengatakan membutuhkan waktu minimal setahun. Makanya rencana swastanisasi pengelolaan sampah TPA Telagapunggur akan segera digesa pelelangannya.(gas/ian/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook