TANJUNGPINANG (RP) - Sejak sekitar tiga bulan lalu, kolam air baku dan air minum warga Kampung Sungai Serai, Kelurahan Seijang, Tanjungpinang tercemar oleh limbah batu bauksit yang ditumpuk di areal kolam air milik warga itu.
Warga Sungai Serai yang juga pemilik kolam tersebut, Jansen Siregar mengungkapkan, sebelum ada penempatan stok bauksit di daerah itu, kolam air tersebut sangat jernih dan dipergunakan oleh warga setempat untuk kebutuhan sehari.
“Bahkan air dari kolam ini juga yang menyuplai kebutuhan sejumlah hotel di Tanjungpinang, dan yang diperjual belikan oleh tanki air kepada seluruh warga Tanjungpinang,” ungkapnya.
Jansen mengatakan, setidaknya ada 40 sampai 50 tanki air yang mengambil air di kolam itu dalam sehari.
Sekarang hal ini sudah tidak bisa dilakukan lagi, karena kolam sudah tercemar dan airnya berwarna kekuning-kuningan.
“Ini karena rembesan dan aliran limbah dari stok bauksit milik PT Lobindo Nusa Persada,” sebutnya.
Dulu, sambung Jansen, pihak Lobindo mau memberikan kompensasi kepada warga. Namun warga tidak setuju.
Akhirnya mereka (PT Lobindo, red) berjanji mau membuat parit agar limbah tersebut tidak masuk ke dalam kolam, tapi itupun tidak pernak direalisasikan.(rpg)