AGAR DIKETAHUI MINAT DAN BAKATNYA

Tahun Depan, Calon Mahasiswa Keguruan Dapat Tambahan Tes

Pendidikan | Rabu, 06 Januari 2016 - 00:38 WIB

Tahun Depan, Calon Mahasiswa Keguruan Dapat Tambahan Tes
Ilustrasi.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon mahasiswa baru fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) siap-siap pusing dua kali. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) memberikan lampu hijau terhadap usulan supaya disiapkan tambahan saringan khusus untuk mahasiswa baru calon guru.

Wakil Ketua MRPTNI Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Rochmat Wahab mengatakan penerapan paling realistis baru bisa dilaksanakan tahun depan. Sebab pertengahan bulan ini MRPTNI bakal meluncurkan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2016.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Idealnya memang calon mahasiswa bidang keguruan harus diterapkan seleksi tambahan selain ujian tulis," kata rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu kemarin. Dia mencontohkan seleksi calon mahasiswa baru bidang kesenian dan olahraga juga dikenakan materi seleksi khusus sesuai bidangnya.

Melalui tambahan materi seleksi penerimaan itu, Rochmat mengatakan bisa diketahui apakah mahasiswa yang melamar itu benar-benar memiliki minat dan bakat menjadi guru. Dia tidak ingin jurusan guru hanya dipakai untuk alternatif pokoknya diterima di kampus negeri.

Usulan supaya calon mahasiswa keguruan diberi tambahan materi seleksi masuk disampaikan peneliti Paramadina Public Policy Institute Nurhayati Sarasih yang mengatakan sudah melakukan penelitian terhadap empat kampus keguruan. Salah satu rekomendasinya adalah memberikan tambahan materi seleksi masuk bagi para calon mahasiswanya.

Mahasiswa keguruan sasaran penelitiannya tersebar di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pakuan Bogor, dan Unviersitas Nusa Cendana. "Banyak mahasiswa yang mengaku masuk keguruan karena tunjangan sertifikasi. Lebih karena materi," kata dia. Ketika bekerja sebagai guru kemudian ada tawaran pekerjaan dengan penghasilan lebih besar, mereka memilih tidak jadi guru lagi.

Masalah lain di kampus yang menyelenggarakan jurusan keguruan adalah sedikitnya materi kuliah yang terkait ilmu keguruan. Dia mengatakan rata-rata beban studi S1 keguruan adalah 140-150 SKS. Di mana materi yang terkait kependidikan (pedagogik) hanya sekitar 25 SKS saja. "Kita berharap materi pedagogik bisa ditambah minimal sepertiga total SKS yang akan ditempuh," katanya.(wan)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook