Di Batam, Tabung Elpiji 3 Kg Rp250 Ribu

Pendidikan | Senin, 06 Januari 2014 - 09:47 WIB

BATAM (RP) - Langka serta melambungnya gas 12 kilogram membuat masyarakat beralih ke gas 3 kilogram atau melon.

Situasi ini dimanfaatkan pihak pangkalan maupun penjual gas melon untuk meraup keuntungan, satu tabung gas elpiji melon dijual Rp200 ribu hingga Rp250 ribu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Padahal sebelumnya hanya dijual Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per tabung. ‘’Setelah harga gas 12 kilogram naik, harga jual tabung 3 kilogram ikut naik,’’ ungka Suhendro, pengecer tabung di daerah Taman Raya, Ahad (5/1).

Menurut Suhendro, harga jual tabung gas melon melambung karena banyaknya permintaan masyarakat. ‘’Saya saja awalnya punya 20 tabung, sekarang tinggal lima lagi,’’ lanjut Suhendro.

Dirinya berencana membeli tabung lagi ke Pertamina untuk dijual ke masyarakat yang memerlukan. ‘’Sekarang bukan lagi jualan gas, tapi jualan tabung,’’ ungkapnya sambil tertawa.

Harga tabung yang dijual pengecer merata di sejumlah tempat, di depan Maymart pengecer juga menjual tabung melon seharga Rp200 ribu.

‘’Tidak bisa kurang, semuanya sama,’’ ujar pedagang yang enggan disebutkan namanya. Bahkan ditawar Rp150 ribu, pedagang di Maymart tidak mau menjualnya. ‘’Cari saja di tempat lain,’’ ketusnya.

Karena tidak ada pilihan lain, Juniarti warga Green Land yang awalnya menggunakan tabung gas 12 kilogram terpaksa membelinya. ‘’Buat stok di rumah, karena tabung 12 kilogram sudah langka,’’ bebernya.

Menurut Juniarti, harga tabung yang dibelinya itu standar, karena pangkalan yang ia singgahi menawarkan harga yang sama. ‘’Mau beli ke SPBU tidak dijual, ke Pertamina entah di mana menjualnya. Dari pada susah, saya beli di pengecer saja,’’ ungkapnya.

Sementara itu Kadisperindag dan ESDM Kota Batam, Amsakar Achmad, enggan memberikan komentar terkait permasalahan itu. Beberapa kali dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Amsakar enggan memberikan jawaban.

Pantauan di lapangan, bukan hanya gas 12 kilogram saja  yang langka, gas 3 kilogram juga langka di beberapa tempat di Kota Batam. Kalaupun ada harganya melambung, gas 12 kilogram Rp150 ribu, gas 3 kilogram Rp20 ribu.

Beralih ke Minyak Tanah

Masyarakat Kota Batam mulai melirik minyak tanah untuk bisa terus memasak, meski harganya selangit. Pasalnya persediaan gas di Pertamina dan agen  mulai langka dan hilang dari peredaran. Satu liter minyak tanah dijual antara Rp15 ribu-Rp17 ribu.

Seperti yang dialami Resi warga Seipanas mengaku sejak, Jumat siang telah memutari Kota Batam untuk mencari persediaan gas. Namun, meski sudah mencari hingga daerah Sekupang, dirinya tak juga menemukan gas yang dicari.

‘’Saya sudah keliling Kota Batam, setiap agen bilang gasnya habis. Padahal saya harus memasak untuk suami dan anak-anak. Tak mungkin beli makanan di luar terus,’’ kata Resi kepada RPG, Ahad pagi.

Karena tak ingin membuat suami kecewa, Resi akhirnya beralih menggunakan minyak tanah untuk bisa memasak. Namun, saat membeli minyak tanah, Resi langsung kaget ketika mendengar harga minyak tanah yang mahal.

‘’Saya sudah lama tak pakai kompor minyak, tapi karena tak ada yang jual gas, saya terpaksa menggunakan kompor minyak. Harganya mahal betul, satu liter Rp15 ribu dan satu botol air mineral Rp25 ribu,’’ ungkap Resi.

Hal yang sama juga dikatakan Nidel warga Bengkong Indah yang baru saja membersihkan kompor minyak untuk bisa memasak.

‘’Gas langka, saya pakai kompor minyak, baru saja saya bersihkan tadi bersama suami,’’ terangnya.

Menurut dia, persediaan gas di rumahnya telah habis sejak lima hari yang lalu dan sejak itu dia belum mendapat penganti gas.

‘’Saya makainya gas 3 kilo gram, tapi sekarang tak ada lagi yang jual. Kemarin ada  yang 12 kilogram, tapi saya tak sanggup beli harganya mahal. Jadi sekarang saya beli minyak tanah saja, harganya Rp17 ribu per liter. Mahal, tapi saya harus beli untuk bisa masak,’’ ungkap Nidel.

Sementara itu di SPBU Seraya terlihat puluhan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram dalam keadaan kosong. Salah seorang petugas SPBU yang engan namanya disebut mengaku jika mereka kehabisan stok gas sejak Sabtu pagi.

‘’Ahad tak ada pengiriman jadi stok kosong. Kemarin masih ada, tapi ketika datang langsung habis. Banyak yang cari, tapi persediaan kita kosong,’’ katanya.(she/hgt/mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook