TANJUNGPINANG (RP) – Bagi warga Kepri yang ingin membawa kendaraannya ke Tanjungpinang, tak perlu lagi repot-repot lagi lewat Tanjunguban.
Ini karena rute Pinang-Batam dan sebaliknya, di tahun 2013 akan dilayari kapal roro. ”Jalur ini tidak dikelola Dinas Perhubungan tapi oleh swasta. Permohonan mereka sudah masuk. Diperkirakan 2013 sudah bisa mulai operasi,” kata Kadis Perhubungan Kepri, Muramis, Senin (4/12).
Di Tanjungpinang, kata Muramis, pelabuhan yang akan dipakai adalah pelabuhan ASDP di Dompak. ”Mudah-mudahan hal ini akan mempercepat connectify antarpulau di Kepri merupakan harapan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Kabar baik ini bukan hanya ketersambungan Batam-Tanjungpinang dengan roro. Tapi 2013 Kepri juga akan mendapatkan penambahan kapal perintis lagi,” bebernya.
Muramis mengatakan, Pemprov Kepri sudah mendapatkan empat kapal selama tahun 2012. Di tahun 2013, Kepri dijanjikan Kementerian Perhubungan mendapatkan satu kapal perintis bernama Sabuk Nusantara. ”Saat ini pembuatan kapal ini sudah dikerjakan di Jakarta,” katanya.
Kapal perintis Sabuk Nusantara yang sedang dikerjakan di Jakarta, ujarnya, berbeda dengan Sabuk Nusantara yang sudah ada sebelumnya. ”Yang akan datang ini memiliki palka lebih besar. Tujuannya bisa mengangkut barang lebih banyak,” katanya.
Jika Sabuk Nusantara ini tiba, maka nantinya pulau-pulau di Kepri akan disambungkan oleh lima kapal perintis, yakni KM Sabuk Nusantara, KM Gunung Bintan, KM Trigas, dan KM Pelni Bukit Raya.
”Satu kapal dapat subsidi dari pemerintah pusat mulai dari Rp7 miliar-Rp13 miliar per tahun. Subsidi terbesar pada Sabuk Nusantara mencapai Rp13 miliar,” katanya.
Informasi lainnya terkait perkembangan transportasi laut kata Muramis, Kementerian Perhubungan juga sudah memulai pembangunan dermaga pelabuhan internasional di Dompak.
Selain membangun pelabuhan internasional juga dibangun pelabuhan domestik yang direncanakan khusus melayani Tanjungpinang-Punggur.
”Sekarang pembangunannya sudah pada tahap ketiga yaitu pembangunan trestel (jalan/akses dari dermaga menuju darat, red). Nanti tahap keempat dilanjutkan pembangunan ponton dan tahap kelima pembangunan terminal,” ungkapnya.
Pelabuhan ini katanya, bertempat di Dompak berdekatan dengan jembatan satu. Muramis mengatakan, anggarannya mencapai Rp130 miliar dan diharapkan tahun 2015 sudah bisa beroperasi. ”Sudah ada koordinasi dengan pusat. Perencanaannya mau memindahkan pelabuhan internasional yang saat ini kurang memadai. Jadi nanti bukan Pelindo lagi bertanggungjawab di sana, tapi Dinas Perhubungan,” kata Muramis. (rpg)