Rumah Dinas Jadi Kelas

Pendidikan | Rabu, 04 Januari 2012 - 10:31 WIB

BATAM (RP) - Sebanyak 100 rumah dinas guru yang sudah rusak tak akan diperbaiki lagi.

Rumah-rumah tersebut akan dirubuhkan kemudian dibangun menjadi ruang kelas baru (RKB) untuk kegiatan belajar mengajar. Kebijakan itu diambil mengingat Batam masih kekurangan RKB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saat ini rumah tersebut kita biarkan hancur dengan sendirinya. Lagian rumah tersebut tak ada yang menghuni makanya tak akan kita benahi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin, Selasa (3/1).

Ia menjelaskan, setelah rumah-rumah tersebut hancur, Dinas Pendidikan akan meminta Bagian Aset dan Perlengkapan Pemko Batam untuk menjadikan bekas rumah dinas itu sebagai RKB.

"Setelah hancur, kita akan jadikan RKB, selain itu ruang dinas untuk guru," kata Muslim.

Ia menyebutkan, rumah dinas tersebut sengaja tak diperbaiki, agar bisa menambah RKB.

Batam saat ini banyak memerlukan RKB mengingat setiap tahun ada peningkatan jumlah anak usia wajib sekolah.

"Kita sudah lakukan perombakan sejak 2010. Jika semua rumah dinas guru di kawasan kota dijadikan RKB dan dibuat tingkat tiga maka kita bisa mendapatkan 300 lebih ruangan baru," terangnya.

Wali kota, kata Muslim, meminta seluruh sekolah dibangun tiga lantai. Hal itu disebabkan Batam kekurangan lahan untuk pembangunan sekolah.

‘’Kalau pun sekarang dibangun satu lantai, tapi pondasinya tetap untuk tiga lantai. Jadi untuk kelanjutan pembangunannya dilakukan bertahap," tutur Muslim.

Sedangkan rumah guru yang ada di kawasan pesisir tak akan dilakukan perombakan karena masih ditempati oleh guru yang mengajar di sana.

"Kalau rumah di situ rusak, kita akan lakukan rehab, karena banyak digunakan sebagai tempat tinggal guru. Berbeda dengan di daerah mainland,’’ katanya.

Dinas Pendidikan telah merencanakan akan membangun 37 RKB pada 2012 ini. Rinciannya,  27 RKB untuk SD dan 10 RKB untuk SMP negeri.

Untuk membangun ruang kelas baru tersebut diperlukan anggaran Rp7.648.472.000.

‘’Sebenarnya kita membutuhkan 100 lebih RKB untuk tahun 2012 karena jumlah pertumbuhan anak usia sekolah sangat pesat. Seperti tahun kemarin kita memprediksikan hanya 15 ribu anak usia sekolah, tapi kenyataan di lapangan lebih dari 17 ribu. Itu pun belum termasuk anak yang belum cukup umur," katanya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook