Ricuh, Perbedaan Nilai di Online dengan Ijazah Asli

Pendidikan | Rabu, 03 Juli 2013 - 07:46 WIB

SEKUPANG (RP) - Hari kedua PPDB online, diwarnai keributan yang dilakukan para orangtua wali murid.

Namun, keributan kali ini bukan di sekolah mereka mendaftar, melainkan di Dinas Pendidikan Batam, Selasa (2/7) siang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Para orangtua wali murid mempertanyakan adanya perbedaan antara nilai siswa yang tertera di ijazah asli dengan nilai yang keluar saat pendaftaran PPDB online.

Seperti siswa lulusan dari SMP 10, Melki. Di ijazah aslinya nilai hasil UN dua mata pelajaran yakni matematika dan bahasa Inggris semua delapan. Setelah mendaftar di SMA 8, dan mendapatkan surat lampiran bukti sudah mendaftar yang dikeluarkan panitia sekolah dari hasil online keluar nilai yang berbeda. Matematika dan bahasa Inggrisnya turun dua digit semula 8 jadi 6.

‘’Anak saya kalau berdasarkan nilai ijazah aslinya itu ranking lima puluh. Berhubung di online nilai anak saya di dua mata pelajaran berubah turun, rankingnya jadi 96. Itu sangat merugikan anak saya, Melki,’’ ujar Roberto Siahaan, orangtua Melki.

Hal yang sama juga dialami oleh Blezira, siswi lulusan SMP 9. Nilai di online dengan aslinya berbeda. IPA dan matematika di ijazah asli tertera nilai 8,5. Setelah keluar surat bukti pendaftaran, di online nilai dua mata pelajaran itu  turun jadi 6.

‘’Bukan kami saja yang seperti ini. Ada puluhan yang bernasib sama seperti anak kami berkumpul semua di Dinas Pendidikan untuk mempertanyakan hal itu. Namun, yang kami dapat bukan jawaban yang semestinya. Jelas ada perbedaan, jawaban orang Disdik hanya bisa mengatakan sabar aja Bu, Pak. Semua anak kecil kalau seperti itu juga bisa,’’ ujar Eli Aritonang, orangtua Blezira.

Adanya kericuhan adu mulut antara petugas PPDB Disdik Batam dengan orangtua wali murid hingga menggebrak meja yang hampir terjadi baku hantam, pihak Disdik Batam terpaksa meminta bantuan pengamanan dua orang anggota Polsek Sekupang yang disiagakan langsung di gedung gurindam Disdik Batam, untuk menghindari terjadinya bentrok fisik.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Batam, Muslim Bidin, juga tak nampak di kantor seharian. Di telepon ponselnya tak diangkat. Sedangkan di SMS tak ada balasannya.(gas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook