HM Sani: Provinsi Kepri Makin Maju

Pendidikan | Selasa, 03 Juli 2012 - 08:06 WIB

TANJUNGPINANG (RP) - Pada  1 Juli, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri genap berumur delapan tahun sejak ditetapkan 1 Juli 2004 secara de facto dan secara de jure berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 5/2002 tentang Provinsi Kepri.

Gubernur Kepri HM Sani mengatakan perkembangan Provinsi Kepri sejak Ismeth Abdullah menjabat gubernur per 1 April 2004 dan ia sebagai wakilnya hingga menjadi Gubernur Kepri, banyak kemajuan yang telah dicapai.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sani mencontohkan dari sisi anggaran dari tahun ke tahun terus meningkat. Dulu, awal berjalannya Pemprov Kepri yakni tahun 2004, besaran APBD Kepri hanya berkisar Rp192 miliar. Meningkat di tahun 2005 menjadi Rp500 miliar dan  2006 menjadi Rp1 triliun.

“Sekarang di APBD  2012, Kepri sudah memiliki besaran APBD sebesar Rp2,4 triliun. Dua tahun berturut-turut berdasarkan audit BPK, Provinsi Kepri juga mendapat peringkat wajar tanpa pengecualian,” kata M Sani, saat konferensi pers di Gedung Daerah.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, target delapan persen memang belum tercapai, baru 7,3 persen. Artinya, masih kurang 0,7 persen saja untuk mencapai target itu. Mengingat Pemprov Kepri yang dipimpin HM Sani-HM Soerya Respationo (2 HMS) baru berjalan hampir dua tahun, mereka optimis target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai.

“Memang Pak Presiden menginginkan pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 10 persen. Langkah-langkah yang akurat akan dikembangkan lagi,” kata orang nomor satu di Pemprov Kepri ini.

Terkait laju inflasi, jika sebelumnya Kepri ditetapkan laju inflasi paling tinggi berkisar empat persen, kini Kepri tingkat inflasinya hanya 3,6 persen, dan tentu saja sudah bagus secara nasional.

Begitu juga dengan tingkat kemiskinan mikro yang dulunya mencapai 18 persen, kini sudah turun menjadi 12 persen, meskipun belum memenuhi target yang ditentukan yaitu 10 persen.

Pencapaian lain, yakni permasalahan listrik yang sudah terjawab. “2013 semua permasalahan listrik akan tuntas dengan interkoneksi listrik dari Tanjungkasam ke Bintan dengan besaran kekuatan 75 mega watt (MW). Padahal, sekarang sudah ada 40 MW, berarti nanti akan berjumlah 110 mega watt. Sementara besaran daya yang diperlukan di luar Lagoi hanya 60 MW,” kata M Sani.

Tersedianya listrik ini, kata Sani, akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Bagaimanapun investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi jika tersedia pasokan listrik yang cukup.

Di samping itu, masalah air minum di Bintan tahun 2013 ini akan teratasi, setelah bendungan Sungai Gesek selesai dibangun. Kebutuhan air bersih di Tanjungpinang tak terkendala lagi. Sementara pelayanan air bersih daerah lainnya juga tetap dipikirkan dan akan dianggarkan pada pembangunan selanjutnya. Masalah konektifiti laut dan udara, juga sudah banyak mendapatkan kemajuan dengan penambahan kapal pelayanan pulau terdepan. Dan tahun 2013, Kepri kembali akan mendapatkan satu tambahan kapal lagi untuk melayani pulau terdepan.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook