TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - SMAN 1 Sentajo Raya melaksanakan penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ). Tidak seperti biasanya, PSAJ ini dilaksanakan secara online berbasis IT (internet), menggunakan aplikasi CBT sistem koneksi internet.
Menurut Kepala SMAN 1 Sentajo Raya Helmaheri MPd, pelaksanaan PSAJ online berbasis IT membuat menjadi lebih ekonomis, hemat, canggih, dan tidak banyak menghabiskan kertas. Di mana peserta didik kelas XII hanya menggunakan android HP yang terkoneksi paket internet.
PSAJ online berbasis IT, bagian dari program digitalisasi sekolah yang telah dicanangkan Gubernur Riau. PSAJ berbasis IT ini meringankan kerja guru, sehingga pengkoreksian maupun membuat analisis butir soal, hasilnya lebih transparan dan objektif.
"Aplikasi ini juga memberikan kemudahan dan pengalaman baru bagi peserta didik dan pendidik, diberikan kemudahan menjawab soal dengan memilih jawaban yang benar, " papar Helmaheri di Telukkuantan Senin (3/4/2023).
Biasanya, sambung Helmaheri, peserta didik mengerjakan di lembar jawaban kertas dengan menghitamkan jawaban yang benar, dengan pensil. Sekarang peserta didik hanya memilih jawaban yang tersedia di aplikasi CBT online yang diujikan.
Keuntungan bagi pendidik, hanya menunggu jumlah nilai ujian dari tiap peserta didik yang sudah dikalkulasikan oleh sistem aplikasi CBT online tersebut, tanpa harus mengkoreksi lembar jawaban masing-masing peserta didik.
Di aplikasi CBT tersebut juga tersedia analisis butir soal yang memberikan kemudahan bagi pendidik menganalisa kekurangan dan kelebihan peserta didik memahami tiap materi yang diujikan.
Sementara salah seorang guru SMAN 1 Sentajo Raya, Ronaldo Rozalino SSn MPd, IT yang optimal di sekolah dalam segala aspek, memberikan dampak yang lebih luas. Memajukan dan mengembangkan sekolah di bidang akademis dan nonakademis. Sehingga apapun kegiatan di "publish" ke masyarakat luas, langsung bisa dikonsumsi secara umum.
"Dengan ilmu (IT) hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi berfaidah dan terarah, " ujarnya.
Laporan: Desriandi Chandra
Editor: Edwar Yaman