PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dinas Pendidikan Provinsi Riau bekerjasama dengan XL Axiata menyerahkan bantuan paket kuota internet sebesar 30 GB bagi pelajar di Provinsi Riau, melalui program merdeka belajar jarak jauh. 60 ribu kartu perdana dibagi-bagikan, atau ditotal mencapai 1,8 juta GB.
Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah dengan XL, dalam rangka memberikan keringanan kepada masyarakat terutama pelajar, dan menjalani proses belajar mengajar dengan menggunakan jaringan internet.
Kadisdik Riau, Zul Ikram mengatakan akan membagikan kartu perdana dari pihak XL sebanyak 60.000 kartu perdana dibagikan secara cuma-cuma, kepada siswa yang tersebar di Kabupaten Kota se Riau.
"Inilah langkah konkrit yang kita lakukan bersama XL yang akan dibagikan kepada masyarakat, dipergunakan secara cuma-cuma,” ujar Zul Ikram, Rabu (2/9/2020).
“Saya mengucapkam terimakasih kepada XL, yang bisa mengurai kegiatan dimasa pandemi Covid-19. Terutama dalam pemberikan kuota internet, yang masih terjadi persoalan-persoalan ditengah masyarakat kita, yang membutuhkan kuota internet,” tambahnya.
Dijelaskan, Zul Ikram, dengan adanya bantuan dari pihak XL bagi masyarakat yang diperuntukkan bagi pelajar dangan sistem daring, maka telah membantu pemerintah dalah mencarikan solusi dalam program proses belajar mengajar secara daring. Apa yang menjadi kendala masyarakat terkait permasalahan kuota internet.
“Saat ini kita berkolaborasi dengan beberapa vendor untuk melakukan program kerjasama. Untuk menjembatani kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara lebih luas selama masa pandemi Covid-19 ini. Hari ini kita sudah melakukan kerjasama dengan vendor mitra kita PT Axia, XL menjembatani proses belajar secara virtual,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Group Head XL Axiata West Region, Desy Sari Dewi mengatakan, XL Axiata senantiasa berkomitmen untuk ikut serta berpartisipasi dalam mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Pihaknya merasa bertanggung jawab membantu meringankan beban masyarakat yang terus berusaha agar anak-anaknya tetap bisa belajar.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
