Selain itu ia juga merasa heran, sebab apabila sudah membayar uang kas mengapa mesti ada uang iuran membeli gorden hingga kipas angin. “Uang kas sudah ada, kenapa mesti ada iuran uang gorden dan membeli kipas angin,” paparnya.
Senada juga dikesalkan wali murid lainnya, berisinial SI. Ia menyebutkan buah hatinya yang duduk di kelas tujuh sering minta uang untuk pembayaran beberapa iuran yang diminta pihak sekolah. “Banyak pungutan di sekolah ini (SMPN 20, red),” ujarnya.
Tak hanya itu saja, anaknya juga dimintai uang Rp12 ribu yang diperuntukan untuk membayar uang perpustakaan.
“ Selain itu siswa yang ikut ekstrakurikuler drumband, siswa dipaksa membeli baju seharga Rp 750 ribu. Ini pasti berat bagi kita selaku orangtua,” imbuhnya.
Terpisah Kepala SMPN 20 Pekanbaru Nurbaiti ketika dikonfirmasi mengatakan, ia hanya ingin menjawab apabila langsung datang ke sekolah. “Datanglah ke sekolah, soalnya Ibu tunggu di sekolah,” ujarnya sambil mematikan telepon.