BATAM (RP) - Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam turun melakukan aksi unjuk rasa menuntut kesejahteraan buruh, Kamis pagi (31/10).
Aksi buruh di Batam ini diwarnai dengan aksi sweeping dan pengerusakan pos kemanan salah satu gerbang masuk kawasan industri di Batam Center.
Pantauan RPG di lapangan, ribuan buruh ini sedikitnya berkumpul di enam titik yang berbeda. Titik buruh yang paling banyak turun dan melakukan long march di jalan di antaranya di wilayah Tanjunguncang tepatnya di Simpang Fanindo hingga Simpang Tanjunguncang di wilayah Mukakuning, Simpang Kabil dan beberapa lain di kawasan industri di Batamcenter.
Di wilayah Tanjunguncang, massa buruh sudah mengepung jalan raya sejak pukul 07.00 WIB. Semua warga maupun pekerja yang hendak berangkat kerja dicegat ribuan buruh yang sudah terlebih dahulu turun ke jalan.
‘’Tak ada yang boleh kerja, semuanya ikut demo atau pulang tidur kalau tak mau demo. Pokoknya hari ini dan besok (hari ini, red) tak ada yang masuk kerja,’’ hardik puluhan buruh kepada beberapa warga yang mencoba melewati dengan kendaraanya ke arah Tanjunguncang di depan Fanindo.
Semua kendaraan warga yang hendak berangkat kerja di halau oleh massa buruh. Mereka berkumpul dan bergerak ke Mukakuning. Sementara ratusan lainnya tetap berjaga di sekitar lokasi perusahaan galangan kapal agar tak ada yang masuk kerja.
Pantauan di Mukakuning, ribuan massa buruh juga sudah memadati jalan raya depan Panbil Mall dan kawasan Industri Batamindo sejak pukul 07.00 WIB. Buruh dari berbagai PUK perusahaan di sana berkumpul memenuhi badan jalan Mukakuning.
Arus lalulintas macet total hingga siang kemarin. Masing-masing perwakilan PUK menyampaikan tuntutan mereka.
Tuntutan dari masing-masing PUK ditampung oleh pengurus FSPMI yang kemudian disatukan diantaranya ada beberapa poin penting yakni kenaikan UMK 2014 sebesar 50 persen dari UMK saat ini, penghapusan sistem kerja outsourcing dan pemberlakukan BPJS secara serentak di tahun 2014.
Sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan buruh gabungan dari Tanjunguncang dan Mukakuning ini baru bisa bergerak ke arah Batam Center.
Di bawah kawalan ketat ratusan personel polisi yang dilengkapi dengan senjata pengaman, buruh secara bertahap bergerak ke arah Simpang Kabil dan berorasi menuntut kesejehateraan buruh termasuk tiga poin di atas di sana. Sekitar tiga jam melakukan aksi di simpang Kabil, ribuan buruh itu akhirnya membubarkan diri.
Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Endjang Sudrajat mengimbau semua buruh agar tidak melakukan sweeping saat unjuk rasa atau mogok massal. Karena jika ada yang tertangkap melakukan aksi sweeping ataupun pengerusakan fasilitas umum akan ditindak tegas.
‘’Memang ada keributan sedikit di Batam Center (Kawasan Industri Eksekutif, red) tapi rekan-rekan buruh masih menghargai kami (Polisi, red). Kondisi Batam masih sangat kondusif kok,’’ ujarnya seraya membenarkan jika aksi buruh ini berlangsung selama dua hari.(eja/ian/rpg)