TANJUNGPINANG (RP) - Pasangan nomor urut 2 Lis Darmasyah-Syahrul unggul dalam perhitungan cepat (quick count) semua lembaga survei pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang digelar, Rabu (31/10).
Berdasakan perhitungan cepat Kepri Research Centre (KRC), sebuah lembaga independen, perolehan suara Lis-Syahrul mencapai 43,29 persen.
Disusul pasangan nomor urut 1 Maya-Dahlan 33,27 persen, pasangan nomor urut 4 Husnizar Hood-Rudy Chua 14,64 persen, dan pasangan nomor urut 3 Hendry Frankim-Yusrizal 6,57 persen.
‘’Kita memastikan, hasil ini tak akan jauh berbeda dengan hasil keseluruhan perolehan suara. Dan, kita memastikan pasangan Lis Darmansyah-Syahrul memenangkan Pilwako Pinang kali ini,’ kata Direktur Eksekutif KRC, Alfiandri, kemarin.
Alfiandri menjelaskan, dalam perhitungan cepat ini, KRC menggunakan sistem Multy Stage Random Sampling di 100 tempat pemungutan suara (TPS) dengan melibatkan 600 relawan.
Manajer Program KRC, Bismar Arianto, menambahkan 100 TPS atau 27 persen dari jumlah keseluruhan TPS yang diambil ini tersebar di tiap kelurahan.
Ia juga mengungkapkan, kemenangan pasangan Lis-Syahrul hampir merata di setiap kecamatan. Hanya di Kecamatan Tanjungpinang Kota yang dikuasai oleh Maya-Tengku Dahlan.
Bismar mengurai di Kecamatan Tanjungpinang Barat, Lis-Syahrul meraih 44,43 persen, Maya-Dahlan 30,65 persen, Husnizar-Rudy 13,04 dan Frankim-Yusrizal meraih 9,56 persen.
Tanjungpinang Kota, Lis-Syahrul meraih 29,36 persen, Maya-Dahlan 41,68 persen, Husnizar-Rudy 19,73 dan Frankim-Yusrizal 7,51 persen.
Tanjungpinang Timur, Lis-Syahrul meraih 44,80 persen, Maya-Dahlan 36,41 persen, Husnizar-Rudy meraih 12,27 dan Frankim-Yusrizal meraih 3,95 persen.
Sedangkan di Kecamatan Bukit Bestari, Lis-Syahrul meraih 44,56 persen, Maya-Dahlan 28,70 persen, Husnizar-Rudy 17,81 dan Frankim-Yusrizal 7,06 persen.
PR Bagi Pemenang
Ada tiga PR besarkan yang akan menjadi titik fokus kepemimpinan mereka nanti. Yang pertama adalah mengentaskan persoalan sering matinya aliran listrik dan tak akan ada daerah-daerah di Tanjungpinang yang tak dialiri listrik.
Yang kedua mengatasi masalah didaerah Tanjungpinang ini soal kekeringan air kalau musim panas. Dan yang ketiga adalah menyelesaikan persengketaan tanah yang kerap terjadi ditengah masyrakat.
“Tiga pekerjaan rumah besar ini yang harus kami tuntaskan, sebelum kami melakukan bagaimana membangun Tanjungpinang kedepan. Jadi tak ada lagi permasalah-permasalahan itu yang sangat urgen yang dibutuhkan masyarakat. Ini yang paling pokok yang akan menjadi stretching kami, karena ini yang selalu dijerit oleh masyarakat. dan juga menyangkut permasalahn banjir,”
Hal itu akan dilakukan pada tahun pertama APBD kepemimpinannya.Disinggung bagaimana posisi pejabat-pejabat yang tersandung korupsi dan saat ini duduk di posisi strategis.
Lis mengatakan sebenarnya agak sulit juga, karena tak ada aturan yang melekat yang melarang itu.
“Kalau memang mereka sangat potensial dengan keterbukaan kita akan coba lempar kepada publik. Pada prinsipnya setuju namun tak ada aturan yang melekat. Dan kita juga akan menggali terkait persoalan ini nantinya. Ditambahkannya beberapa PR yang menjadi masalah fundamental tersebut. Mereka akan berusaha dan berjuang untuk merealisasikan dalam satu priode APBD.
“Yang jelas seiring dengan itu kita juga tetap memikirkan kondisi masyarakat. Bagaimana masyarakat tenang dalam kondisi ekonomi yang baik. Selain itu juga dirinya bercanang untuk mempersingkat sistem birokrasi teruma pelayanan kesehatan yang dijadikan tolak ukur pokok yang dibutuhkan masyarakat saat ini,” “Insya Allah seperti komitmen saya, kalau tak ada hal-hal yang pokok. Mungkin saya lebih banyak di lapangan. Dan kita akan bagi tugas, dan pak Syahrul akan lebih banyak mengurusi internal manajemen organisasi. Saya akan lebih banyak menyerap aspirasi masyarakat. Karena yang dirindukan masyarakat adalah bagaimana mereka bisa berkomunikasi secara langsung kepada pemimpinnya,’’ ujarnya.(eca)
