Siswa SMK Tewas Tertimpa Tiang Gawang Futsal

Pendidikan | Selasa, 01 Oktober 2013 - 09:32 WIB

Siswa SMK Tewas Tertimpa  Tiang Gawang Futsal
Siswa SMKN 1 mengantarkan rekan mereka Heri ke peristirahatan terakhir di Pemakaman Sei Panas, Batam, Senin (30/9/2013). Foto: CECEP MULYANA/RPG

BATUAJI (RP) - Keluarga besar sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 1 Batam di Batuaji berduka. Heri Anwar, siswa kelas III Jurusan Welding SMKN I Batam tewas ditimpa tiang besi gawang lapangan futsal sekolah, Senin (30/9) sekitar pukul 08.30 WIB.

Warga Malcem Tanjungsengkuang Batam ini sempat ditolong oleh rekan-rekan dan guru sekolahnya, namun nyawa Heri tak selamat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Dia meninggal saat digotong dari lokasi kejadian. Kepala bagian depannya luka bocor,’’ ujar Dwi Sanyoto, salah satu rekan Heri di lokasi kejadian.

Menurut cerita rekan-rekan Heri. Pagi kemarin, saat berada di kelasnya, Heri lupa membawa salah satu buku mata pelajaran bahasa Indonesia.

Oleh ibu guru bahasa Indonesia, Heri diberi hukuman lari keliling lapangan futsal yang berada di sekolah. Apesnya saat menjalani hukuman itu, Heri yang tidak diawasi oleh gurunya itu, malah mencoba bergantung pull up di salah satu tiang gawang lapangan futsal.

Tiang gawang futsal ternyata tak ditanam di dalam lantai. Tiang gawang itu masing-masing tiangnya berbentuk huruf L dengan menyambung bagian atas satu sama lainnya.

Namun saat Heri mencoba pull up di tiang gawang itu mendadak tiang gawang terjatuh ke depan seiring berat badan Heri.

‘’Entah bagaimana posisinya tapi saat dilihat dia sudah tertimpa tiang gawang, kepalanya bocor,’’ ujar Rizki rekan Heri lainnya.

Sementara tiang gawang yang terbuat dari besi padat itu cukup berat mencapai sekitar 80 kilogram, sehingga Heri langsung meninggal di tempat setelah ditimpa tiang gawang itu.

Melihat kejadian itu, rekan-rekan dan guru Heri mencoba menyelamatkannya, namun nyawa Heri tak tertolong. Heri meninggal di tempat karena benturan di kepala. Jenazah Heri sempat di bawa ke RSUD yang kemudian diantar pulang ke rumah duka di Tanjungsengkuang.

Pasca kejadian itu aktivitas belajar mengajar di SMKN I  dihentikan secara mendadak. Keluarga besar sekolah dengan sejuta prestasi itu berduka. Sekolah langsung mengibarkan bendera setengah tiang.

Siswa dan guru se-SMKN I Batam langsung mendatangi rumah duka Heri di Malcem kaveling blok E/47 Batuaampar.

‘’Hari ini tidak jadi belajar karena kami semua ke rumah duka,’’ kata Dewi salah satu siswa usai melayat ke rumah duka di SMKN I Batam.

Sementara itu Kepala Sekolah SMKN I Lea Indrawijaya belum bisa dikonfirmasi karena masih berada di rumah duka dan ponselnya tak aktif.

Humas SMKN I Batam Ahmad hanya membenarkan kejadian itu. Namun, dia belum berkomentar banyak karena masih menunggu statemen kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin membenarkan kejadian itu, namun dia belum berkomentar banyak karena masih di luar kota.

‘’Saya sudah dengan informasinya, dan kami sangat berduka. Penyebabnya belum tahu persis karena saya masih di Solo. Nanti baru saya selidiki lagi,’’ ujar Muslim via telepon.

Kapolsek Batuaji kompol Ardiyanto juga membenarkan insiden berdarah itu, sehingga anggotanya akan menyelidiki lebih lanjut perihal kematian Heri.

‘’Kita akan ungkap fakta. Tadi sudah olah TKP, dan ke depannya akan memeriksa saksi-saksi,’’ kata Ardiyanto.(eja/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook