Timbun Solar di Gudang Besi Tua

Pendidikan | Senin, 01 Oktober 2012 - 06:53 WIB

Laporan RPG, Batam

Gudang penimbunan solar ilegal banyak di wilayah Tanjunguncang. Penelusuran RPG, menemukan satu lagi gudang penimbunan solar yang belum tersentuh aparat kepolisian selama ini. Gudang ini berlokasi tak jauh dari SPBU Tanjunguncang dan Mapolsek Batuaji, tepatnya di pinggir jalan raya Brigjen Katamso lokasi penampungan besi tua Bas Scrap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ahad (30/9), RPG berhasil masuk ke lokasi penampungan solar berkedok tempat penampungan besi scrap itu. Sekilas dari luar jalan, tak mencurigakan jika gudang itu gudang solar. Karena selain tertutup gerbang seng yang tinggi, lokasi itu juga tertutup pepohonan dan semak di pinggir jalan. Di luar gerbang terpajang tulisan, Bas Scrap dengan harga tinggi.

Masuk ke dalam gudang itu memang bagian depan terlihat tumpukan besi scrab dan beberapa unit mobil truk. Tiga ekor anjing juga dibiarkan berkeliaran di sekitar gudang. Sehingga siapa saja yang datang pasti gelabakan dengan gonggongan anjing itu. Beberapa orang pria penjaga juga tampak ganas menatap siapa saja yang datang termasuk RPG dan beberapa wartawan lokal lainya.

Di bagian belakang sudut kanan gudang scrab itu, terdapat sebuah gudang kecil lain. Gudang itu tampak berbeda dari pemandangan di depan. Sekitar gudang itu tampak basah dan tersengat bauh solar. Di bagian depan gudang kecil itu ada sebuh mobil Toyota Lite Ace putih BP 7409 EX. Mobil itu sekilas memang terlihat seperti mobil pada umumnya, hanya saja di bagian pintu belakang ada sandar sebuah tengki modifikasi yang cukup besar dengan kapasitas sekitar 500 liter. Namun tangki itu belum menyatuh dengan bodi mobil. Kuat dugaan tangki itu bisa bongkar pasang untuk mengelabui saat melansirkan solar di SPBU. Di belakang mobil putih itu juga terdapat tujuh tangki penampungan solar dengan kapasitas masing-masing sekitar 500 liter. Tujuh tangki itu, empatnya dalam keadaan kosong tiga lainnya yang diduga ada isi ditutup rapat terpal biru. Wartawan kesulitan memastikan apakah tiga tengki yang ditutup itu ada isi atau tidak karena lokasinya tertutup rapih.

Faizal salah seorang pria yang mengaku kepala gudang sempat mencegat wartawan yang mendatangi lokasi gudang itu, namun setelah melalui percakapan singkat, Faizal akhirnya menuturkan kalau gudang itu memang gudang penampungan solar milik bosnya yang bernama Haloho.

Haloho, ia sebut sebagai anggota TNI. “Iya ini gudang solar Pak Haloho orang Kodim. Kalau mau info lebih jelas ke Kodim saja,” kata pria yang tak mengenakan baju itu.

Gudang kata Faizal merupakan gudang pindahan yang baru beroperasi, selama ini gudang itu dikoordinator oleh seorang pria yang disebutnya Tarigan, namun saat ini Tarigan sudah kabur dan diawasi olehnya.

“Saya kepala gudang di sini, dulunya Tarigan tapi sudah kabur,” katanya. Tarigan, kata Faizal kabur usai pihak kepolisian Polresta Barelang menangkap empat pelaku pelansiran solar menggunakan mobil modifikasi tangki belum lama ini. Disinggung mengenai nama gudang dan tujuan penimbunan solar itu, Faizal tak bisa berkomentar. “Ke Kodim saja Mas, aku nggak tahu, aku hanya penjaga gudang,” katanya.

Sebelumnya, Komandan Korem (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Kepri, Brigjen Infantri, Deni K Irawan mengatakan akan menindak setiap anggotanya apabila terbukti ikut membekingi pelansir solar atau pun pemilik gudangnya.  “Jangankan ikut main, sekadar membekingi hal yang tak benar saja tak akan saya tolerir. Akan saya tindak tegas apa pun itu bentuk kesalahannya. Saya tak main-main dengan hal itu demi kedisiplinan kesatuan kami. Seperti apa bentuk tindakan tegas itu, saya tegaskan mulai dari hukuman indisipliner hingga pemecatan,” ujar Deni K Irawan. Deni mencontohkan, sudah ada lima anggotanya yang hanya terlibat memakai narkoba, bukannya pengedar, ditindaknya secara internal dan indisipliner.

“Lima anggota saya ini sebenarnya ingin coba-coba memakai, ingin tahulah gimana rasanya narkoba itu. Tapi apapun itu namanya kan tetap melanggar kode etik, saya tindak juga,” kata Deni.

Untuk meminimalisir keterlibatan anggotanya dalam bertindak indisipliner mengenai beking-membeking ataupun ikut bermain didalamnya, Deni akan mengintensifkan koordinasi ke seluruh kesatuannya baik Kodim hingga tingkat Koramil di seluruh wilayah kerjanya khususnya di Batam.

“Kami akan tetap berkoordinasi secara intensif, bukan hanya ke kesatuan kami saja, tapi antar kesatuan atau instansi lainnya seperti TNI AL, AU maupun Polri. Tindak tegas saja secara profesional menurut kesalahannya, kalau memang terlalu parah hingga merusak nama kesatuan,’’ ujarnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook