Usulnya Dibully, Menristekdikti: Mau Maju, Kita Harus Berkolaborasi

Pendidikan | Kamis, 01 Agustus 2019 - 15:04 WIB

Usulnya Dibully, Menristekdikti: Mau Maju, Kita Harus Berkolaborasi
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (Foto/JPNN.com)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku "dibully" selama beberapa pekan terakhir ini menyusul rencana pemerintah yang akan mendatangkan rektor asing.

"Saya hanya berpikir bagaimana perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk kelas dunia, itu saja," kata Nasir saat menghadiri pengambilan sumpah dokter baru Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (1/8/2019).

Baca Juga :Ancam Rektor, Haris Azhar: Menristekdikti Sudah Jadi Agen Represif

Menurut dia, jika ingin perguruan tinggi maju maka kita harus berkolaborasi.

"Tanpa kerja sama dengan PT yang sudah kelas dunia tidak mungkin," tambahnya.

Ia menjelaskan, wacana untuk menggunakan jasa rektor dari luar negeri sudah ada sejak 2016. Ia mengakui penolakan atas wacana pada saat itu sangat luar biasa.

Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya perubahan perguruan tinggi di Indonesia. "PT di seluruh dunia ini berkolaborasi sudah biasa. Rektor asing sudah biasa," katanya.

Ia menyebut sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, serta Norwegia sudah melakukan hal tersebut. "Beri kesempatan rektor asing, jangan ditutup," pungkasnya. (ant)

Sumber: Indopos.co

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook