Pemuda Tewas Dikeroyok

Pelalawan | Senin, 25 Juli 2022 - 10:23 WIB

Pemuda Tewas Dikeroyok
Berkat Lase, korban pengeroyokan tiga pemuda di Kompleks Perkantoran Bhakti Praja Pangkalankerinci menjalani perawatan medis di RSUD Selasih, Ahad (24/7/2022) siang. (MUHAMMAD AMINH/RIAUPOS.CO)

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) - Seorang pemuda warga asal Kecamatan Lahewa Timur, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara bernama Berkat Lase (21) tewas akibat dikeroyok tiga pemuda berinisial LPP (23), SYS (25) dan PS (19).

Berkat Lase meninggal dalam perjalanan saat hendak dirujuk dari RSUD Selasih Pelalawan ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Berkat Lase meninggal sekitar pukul 14.30 WIB, Ahad (24/7).


Peristiwa nahas ini berawal saat ketiga tersangka berboncengan motor lewat di depan halaman Masjid Agung Ulul Azmi, Pangkalankerinci, di mana korban bersama rekan-rekannya, Mayireti Lase (20), Tongoni Lase (22) dan Rifan Effendi Dalimunte (17) nongkrong sambil bernyanyi di depan halaman masjid. Ketiga tersangka, warga Lubuk Dalam Kabupaten Siak ini merasa diteriaki, tersangka pun mendatangi korban.

Para tersangka mengaku nekat menganiaya korban lantaran merasa tersinggung diteriaki korban saat tengah asyik nongkrong bersama rekannya, Sabtu (23/7) malam lalu sekitar pukul 23.00 WIB.

"Ya, kami menyesali perbuatan kami yang telah melakukan pelanggaran hukum dengan melakukan pengeroyokan terhadap korban. Sedangkan pengeroyokan ini kami lakukan karena merasa tersinggung terhadap korban karena telah meneriaki kami saat melintas di Jalan Sultan Syarif Hasyim, tepatnya di depan halaman Masjid Agung Ulul Azmi, Pangkalankerinci," terang tersangka LPP bersama dua rekannya SYS dan PS kepada Riau Pos saat dijumpai di Mapolsek Pangkalankerinci, Ahad (24/7) sore kemarin.

Diungkapkan LPP, saat itu, dirinya yang mengendarai sepeda motor Nopol BM 5691 IN berboncengan dengan SYS dan PS berkeliling untuk menikmati malam minggu bersama rekannya. Sehingga ketiga pemuda ini pun akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan ke Pangkalankerinci.

"Kami suntuk di Lubuk Dalam ini sepi tak ada kegiatan. Sehingga kami memutuskan untuk pergi main jalan-jalan mencari hiburan ke Pangkalankerinci, Sabtu (23/7) lalu sekitar pukul 22.00 WIB," tutur LPP.

Saat melintas di Jalan Sultan Syarif Hasyim, tepatnya di depan halaman Masjid Agung Ulul Azmi, mereka melihat korban Berkat Lase yang tengah asyik nongkrong sambil bernyanyi bersama rekannya, korban bernyanyi sambil berteriak dengan mata melotot ke arah tersangka. "Saya minta PS untuk berhenti dan menemui korban sampai akhirnya terjadi cekcok mulut antara kami.  Karena kami kesal, korban kami tantang berkelahi di dekat gerbang bundaran Kompleks Perkantoran Bhakti Praja. Dan korban datang bersama dua rekannya," papar LPP.

Dijelaskan LPP, saat sampai di lokasi, tiba-tiba korban dan rekannya Mariyeti Lase turun dari sepeda motor langsung menyerang rekannya PS. Sehingga dirinya emosi melihat rekannya dipukuli, langsung meraih obeng yang berada di dalam sakunya. Kemudian, benda runcing itu langsung dihujamkan ke bagian kepala korban.

"Saat korban berteriak kesakitan dan terjatuh ke tanah, saya yang merasa ketakutan langsung meminta PS dan SYS menyalakan kendaraan untuk segera kabur meninggalkan lokasi. Tapi, sejumlah warga yang melihat kejadian itu berusaha mengejar kami. Sehingga kami yang dihantui perasaan ketakutan, membuat sepeda motor yang dikemudikan PS menjadi tidak stabil atau oleng. Dan akhirnya saat berada di Jalan Lintas Timur tepatnya di depan Simpang Eko I PT Indosawit Kecamatan Pangkalankerinci, kami terjatuh sehingga akhirnya ditangkap warga dan dibawa ke Mapolsek Pangkalan Kerinci. Kami berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini dan berharap nantinya mendapat keringanan hukuman," sebutnya.

Sementara itu, Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK ketika dikonfirmasi Riau Pos melalui Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kompol Mayhendra Y Lubis SH MH membenarkan peristiwa tersebut. "Ya, saat ini ketiga pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka telah berhasil diamankan di Mapolsek Pangkalankerinci guna proses hukum  lebih lanjut. Dan saat ini, kasus tersebut masih dalam pengembangan," ujarnya.(hen)

Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook