LANGGAM (RIAUPOS.CO) - Intensitas curah hujan yang meninggi sejak sepekan terakhir telah menyebabkan debit air sungai Kampar meluap. Akibatnya sejumlah desa di bantaran sungai tersebut mulai direndam banjir.
Seperti banjir yang merendam badan jalan di Desa Muara Sako, Kecamatan Langgam, telah menyebabkan akses jalan di desa ini putus total. Bahkan, genangan air dengan ketinggian mencapai 70 cemtimeter ini, juga telah merendam pemukiman warga dengan jumlah 80 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 186 jiwa serta sejumlah fasilitas umum lainnya. Seperi SDN 004 Kecamatan Langgam.
Atas kondisi tersebut, tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan langsung turin kelapangan melakukan upaya penaggulangan banjir.
"Ya, banjir di Desa Muara Sako ini telah memutus akses jalan darat yang saat ini hanya bisa ditempuh menggunakan alat transportasi air yakni sampan. Dan akibat bencana ini, ada sebanyak 88 KK dengan jumlah 186 jiwa ikut terdampak banjir. Serta sejumlah fasilitas umum ikut digenangi air,. Kemudian, ada 17 KK yang telah mengungsi dari lokasi banjir," terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Pelalawan Drs H Abu Bakar FE kepada Riaupos.co, Selasa (24/11) melalui selulernya.
Diungkapkan Kasat Pol PP dan Damkar Pelalawan ini, banjir juga merendam dan memutus akses jalan darat Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam menuju Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang yang menghubungkan pusat Ibukota Pelalawan (Pangkalan Kerinci red). Dan akibat banjir ini, ada sebanyak 284 KK terdampak banjir dengan ketinggian permukaan air mencapai 50 centimeter.
"Begitu banjir yang telah memutus akses jalan darat Desa Rantau Baru kecamatan Pangkalan Kerinci sepanjang 4 KM. Dimana ada 130 KK terdampak banjir dengan tinggi air mencapai 70 centimeter," ujarnya.
Banjir juga, lanjut Abu Bakar, telah memutus akses jalan darat Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter. Sehingga ada sebanyak 45 KK ikut terkena dampak banjir.
"Jadi, dimasing-masing lokasi banjir ini, kami sudah siapkan satu unit perahu karet untuk membantu aktivitas warga. Serta posko pengungsian dan posko kesehatan. Dan kami juga masih terus intens melakukan pemantauan debit air sungai Kampar. Sehingga dapat cepat melakukan upaya penanggulangan, jika kondisi banjir kian mengkhawatirkan," tutupnya.
Laporan: M Amin (Pangkalankerinci)
Editor: E Sulaiman