PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Konflik harimau dengan manusia kembali terjadi di wilayah hukum Polres Pelalawan. Seperti kejadian sebelumnya, serangan harimau kali ini juga terjadi di area Hutan Tanaman Industri (HTI) Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Seorang pekerja nyaris meregang nyawa setelah diserang harimau di dalam camp tepatnya di Petak 906 kanal 21 arel HTI PT Arara Abadi Desa Pulau Muda, Teluk Meranti, pada Sabtu (22/10/2022) dini hari lalu sekitar pukul 01.30 WIB.
Korban diketahui bernama Adi Saputra (37) yang merupakan karyawan kontraktor PT Theo Putra Pelalawan, perusahaan subkontraktor PT Arara Abadi.
Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasubbag Humas AKP Edy Harianto ketika dikonfirmasi Riaupos.co, membenarkan adanya satwa ganas (Harimau,red) yang menyerang pekerja perusahaan tersebut. Di mana akibat serangan binatang bernama latin Panthera Tigris Sumatrae ini, korban yang berhasil diselamatkan, mengalami luka di bagian kepala akibat cakaran dari harimau sumatera.
"Ya, pasca kejadian penyerangan itu, korban langsung dibawa teman-temannya ke klinik perusahaan yang jaraknya cukup jauh. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan medis di klinik perusahaan, korban yang merupakan Kepala Rombongan pekerja HTI ini, mendapat 20 jahitan di kepalanya akibat cakaran harimau tersebut," terang Edy, Senin (24/10/2022).
Diungkapkan mantan Kapolsek Teluk Meranti ini bahwa, kejadian tersebut bermula, saat korban bersama pekerja lainnya tengah beristirahat di dalam camp tempat tinggal, tepatnya di Petak 906 kanal 21 arel HTI PT Arara Abadi Desa Pulau Muda, Teluk Meranti. Dan sekitar pukul 01.30 WIB, korban terbangun dan melihat seekor harimau sumatera masuk ke dalam camp yang berjarak sekitar 2 meter darinya.
"Korban yang melihat harimau itu langsung berteriak untuk membangunkan rekan lainnya. Tapi, teriakan korban malah membuat harimau itu marah dan menyerang korban yang saat itu sedang berposisi duduk," ujarnya.
Ditambahkan Edy, beruntung para pekerja lainnya segera terbangun setelah mendengar teriakan korban dan berupaya mengusir hewan buas tersebut dari dalam barak. Sehingga satwa liar dilindungi Negara itu pun akhirnya pergi meninggalkan camp. Korban pun akhirnya berhasil selamat dari serangan harimau itu, meski mengalami luka cakar pada bagian kepala dan kakinya.
"Jadi, dengan adanya kejadian ini, kita telah berkoordinasi dengan perusahaan dan BKSDA Riau untuk melakukan penanganan konflik harimau dengan pekerja HTI. Sehingga konflik ini tidak kembali terulang di Negeri Seiya Sekata ini, khususnya di Kecamatan Teluk Meranti," tutupnya.
Laporan: M Amin (Pangkalankerinci)
Editor: E Sulaiman
