Banjir Pelalawan Belum Surut

Pelalawan | Jumat, 20 Desember 2019 - 09:41 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) -- Banjir di Kabupaten Pelalawan yang melanda dua kelurahan dan lima desa di empat kecamatan belum juga surut, Kamis (19/12). Banjir ini dipicu oleh meluapnya Sungai Kampar. Bahkan kemarin debit permukaan air mengalami peningkatan pada angka 3,50 centimeter dari sebelumnya 3,42 cm.Saat ini akses jalur darat warga masih terputus dengan ketinggian air bervariasi dari 30 hingga 80 cm. Jalan hanya bisa ditempuh menggunakan transportasi air yakni pompong dan sampan. Banjir juga menyebabkan 38 rumah warga serta 28 fasilitas umum terendam banjir. Sebanyak 716 kepala keluarga (KK) dengan total 3.659 jiwa ikut terdampak. 

Pemkab Pelalawan terpaksa menutup jalan koridor tepatnya di Km 22 dan 23 ke arah jembatan penyeberangan ponton RAPP serta salan simpang Lubuk Ogong Kecamatan Bandar Seikijang, agar tidak membahayakan para pengendara kendaraan bermotor, khususnya roda dua.


"Ya, banjir masih belum surut menggenangi 7 desa dan kelurahan di Pelalawan," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio kepada Riau Pos, Kamis (19/12).

Dikatakan mantan Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) ini, banjir terparah berada di Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam. 

Di mana di Dusun ini, ketinggian air telah mencapai 1 meter lebih dan merendam badan jalan serta permukiman warga sehingga menyebabkan warga terisolir. Sedangkan di titik ini, banjir telah merendam SDN 004 Dusun Muara Sako dengan ketinggian 50 cm, sehingga aktivitas sekolah telah diliburkan sejak Jumat (13/12) lalu, mengingat ruang kelas dan kantor telah digenangi air. 

Selain itu, ada sebanyak 37 rumah warga terendam banjir, serta 11 fasilitas umum lainnya seperti 3 unit musala, 2 unit masjid, posyandu dan juga balai adat, ikut direndam banjir. 

Dan di titik ini, setidaknya sudah ada 559 rumah terdampak banjir dengan jumlah 108 KK atau 1.559 jiwa yang menjadi korban. Dan air juga menggenangi akses jalan pemda dari Kecamatan Langgam menuju simpang Desa Lubuk Ogong Kecamatan Bandar Seikijang yang telah dilakukan penutupan jalan.

Diungkapakan Hadi, selain dusun Muara Sako banjir parah juga terjadi di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalankerinci. Di mana di titik ini, tinggi permukaan air masih bertahan pada angka 60 cm atau 1 meter. Dan tentunya banjir ini juga telah menyebabkan akses jalan darat warga di desa ini sepanjang 6 km, putus total sehingga sangat mengganggu aktivitas warga setempat. 

Dikatakan Hadi, banjir juga menggenangi badan jalan dan permukiman warga di Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalankerinci. Dimana di titik ini, tinggi permukaan air 40 cm. Serta genangan air juga telah masuk kedalam fasilitas umum lainnya berupa satu unit musala, satu unit kantor poskesdes dan satu bangunan sekolah. Yakni SDN 001 Desa Kuala Terusan dengan ketinggian air 30 cm. Banjir juga menyebabkan 100 unit rumah ikut terdampak serta 179 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sebanyak 710 jiwa. 

"Dan banjir juga telah mulai menggenangi akses jakn darat masyarakat Dusun Kualo Kelurahan Kerinci Kota dengan ketinggian air 20 cm. Banjir juga dialami masyarakat Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan. Ketinggian air berkisar antara 30-40 cm merendam sejumlah fasilitas umum dan rumah warga. Ada satu unit rumah direndam air serta 161 rumah terdampak banjir," ujarnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook