Polisi Jaga Ketat di RS Bhayangkara Polda Riau

Pelalawan | Sabtu, 08 Februari 2020 - 10:46 WIB

Polisi Jaga Ketat di RS Bhayangkara Polda Riau
Polisi masih berjaga ketat di pelataran RS Bhayangkara Polda Riau, depan ruang forensik, Jumat (7/2/2020).(SOFIAH/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pascakejadian tembak mati teroris di Pelalawan, Kamis (6/2), jenazah dibawa lari ke RS Bhayangkara Polda Riau. Hingga Jumat (7/2) tampak polisi berseragam masih berjaga di pelataran depan ruang forensik bersebelahan dengan ruang Kasubbid Yanmed Dokpol Polda Riau.  Adapula di seberangnya duduk di kursi kantin.

Pantauan Riau Pos di lapangan, hingga pukul 22.00 WIB malam ada tujuh polisi yang berjaga. Lengkap dengan senjata. Menurut keterangan salah seorang  petugas yang berjaga, timnya sudah sejak pukul 20.00 WIB berada di lokasi. "Jadi kami shift dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Gantian sama yang lain. Belum tahu sampai kapan juga fotonya," ucap petugas berseragam cokelat.


Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombespol Sunarto saat dikonfirmasi mengatakan, terkait teroris ditanya langsung ke Densus 88.  Lebih jauh, saat ditanya perihal jenazah masih diinapkan di ruang jenazah RS Bhayangkara? Sunarto kembali menjawab dengan jawaban yang sama yakni tanya langsung ke Densus 88. Lalu ponselnya pun dimatikan. Hingga berita ini diturunkan, masih menunggu teka teki jawaban kapan pemulangan jenazah.

Sementara itu, masyarakat Kabupaten Pelalawan dibuat heboh adanya penangkapan  seorang terduga teroris di perairan Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan oleh  Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, Kamis (6/2) sore lalu.

Hanya saja, hingga saat ini, informasi kronologi penangkapan terduga teroris jaringan Jama’ah Ansharut Daulah Jambi berinisial WF ini, masih simpang siur akibat tidak adanya data valid dari pihak kepolisian.

Informasi yang beredar, warga asal Provinsi Jambi tersebut, terpaksa ditembak mati oleh petugas karena melakukan perlawanan dengan melemparkan bom pipa, saat hendak ditangkap.

Bahkan, informasi yang beredar, akibat penyerangan pelaku  yang diketahui memiliki nama lengkap Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) yang berdomisili  di Padang Lamo Desa Teluk Pandan Rambahan Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo Ulu, Jambi ini, dikabarkan telah melukai seorang petugas Densus 88 akibat terkena ledakan bom pipa yang dilemparkan pelaku.

Lurah Pelalawan Lukman mengatakan Kamis (6/2)  sekitar pukul 15.00 WIB, dirinya diminta oleh pihak Polsubsektor Pelalawan untuk menyiapkan kapal kayu bermotor atau pompong tanpa diketahui tujuannya.

" Jadi, sore itu saya diminta personel Polsubsektor Pelalawan untuk menyiapkan kapal kayu bermotor atau pompong di dermaga Istana Sayap Pelalawan. Dan atas instruksi tersebut, maka saya langsung mengontak warga untuk merental pompong berukuran besar dengan kapasitas 20 orang yang ditambatkan di dermaga Istana Sayap Pelalawan," paparnya.

Hanya saja, sambung mantan Kasi Lalulintas (Lalin) Dishub Pelalawan ini, saat berada di dermaga, dirinya melihat ada sebuah speedboat kecil milik Polres Pelalawan telah siaga di dermaga tersebut. Di mana di atas speedboat tersebut, terlihat sejumlah petugas berpakaian serba hitam menggunakan masker (sebo) dan helm.

"Ya, karena penasaran, maka saya coba bertanya kepada personel  Polsubsektor Pelalawan untuk tujuan apa dan siapa di atas pompong itu. Tapi, jawaban personel itu malah membuat saya semakin penasaran. Karena dia menjawab ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Kecamatan Pelalawan," bebernya.

Ditambahkan Lukman, bahwa rasa penasarannya kembali muncul setelah hampir satu jam petugas dalam pompong dan speedboat tersebut pergi meninggalkan dermaga. Di mana dirinya kembali diminta oleh personel  Polsubsektor Pelalawan untuk menyiapkan.

"Jadi, meski penasaran, saya langsung menghubungi Kepala Puskesmas Pelalawan agar dapat segera menyiapkan satu unit ambulans. Dan setelah ambulans itu datang di demaga. Saya langsung kembali ke kantor. Tapi, setelah Salat Magrib, saya sangat terkejut mendapat informasi dari masyarakat sekitar dermaga. Karena, pompong dan ambulans yang saya siapkan ternyata untuk menangkap teroris yang telah ditembak mati oleh tim Densus 88," ujarnya.

Sementara itu Arpon, salah seorang warga Kelurahan Pelalawan yang mengetahui kejadian tersebut kepada mengatakan teroris yang dipastikan bukan warga Pelalawan itu, diketahui menumpang di sebuah kapal tug boat atau ponton yang mengangkut kayu di perairan sungai Kampar, tepatnya di sekitar SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan.

"Jadi, saat itu, terdengar kencang suara tembakan senjata api dari peraian Sungai Kampar sekitar SP ll Kelurahan Pelalawan. Memang tidak lama, sekitar 40 detik lah. Dan setelah suara tembakan itu terhenti, tiba-tiba muncul ratusan personel polisi ke dermaga yang langsung mensterilkan lokasi," ujarnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan AKBP M Hasym Risahondua SIK MSi membenarkan adanya penangkapan teroris tersebut. Di mana pelaku terduga teroris diketahui berinisial WF warga asal Provinsi Jambi. "Ya memang benar ada seorang terduga teroris yang berhasil ditangkap oleh tim Densus 88. Sedangkan kami bersama tim dari Polda Riau, hanya memback up penangkapan pelaku," ujarnya seraya memastikan pelaku bukan warga Pelalawan.  

Dijelaskan mantan Kapolres Rokan Hulu (Rohul) ini, pergerakan pelaku yang merupakan jaringan Jama’ah Ansharut Daulah Jambi ini, telah dibuntuti oleh tim Densus 88. Dan saat pelaku hendak kabur dengan menumpang kapal tug boat di Sungai Kampar Kecamatan Pelalawan, maka petugas langsung melakukan penyergapan untuk menangkap pelaku.

Hanya saja, saat hendak dilakukan penangkapan, pelaku mencoba melakukan perlawanan dan menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa. "Akibat perlawanan pelaku, maka petugas langsung melakukan tindakan tegas dengan melepaskan tembakan terukur ke arah pelaku. Sehingga pelaku akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian, jenazah pelaku langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru guna proses lebih lanjut," tuturnya.(s/amn)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook