PEKANBARU (RP) - Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah Jalan Provinsi-Nasional rusak parah. Seperti yang ditemui di Jalan Air Hitam, Siak II, Garuda Sakti dan Jalah HR Soebratas.
Kondisi ini telah lama dikeluhkan para pengendara namun belum mendapat perhatian oleh pihak terkait.
Tingginya bahu jalan di Jalan Air Hitam yang menghubungkan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) hingga Simpang Garuda Sakti, menyebabkan air menggenang di sisi jalan. Kondisi ini semakin parah ketika curah hujan makin tinggi sepekan terakhir.
Akibatnya, lubang berdiameter lebih dari satu meter ini membuat pengendara menjadi was-was saat malam hari. Sedangkan di siang hari, kendaraan yang melintas terpaksa memperlambat laju kendaraan. Selain itu truk-truk yang melintas terpaksa bergantian, karena badan jalan menjadi sempit.
Di depan terminal ini sudah lama dikeruk, layaknya akan segera diperbaiki. Namun sudah lama seperti ini tidak ada tindak lanjutnya, hanya menambah jalan rusak saja. Kalau tidak ada niat untuk memperbaiki secara tuntas jangan di keruk-keruk. Jalan yang ada menjadi semakin sempit, kesal Anto, warga sekitar.
Sementara itu, Jalan Siak II tepatnya di Bundaran Menabung juga kian parah. Belasan lubang besar ukuran lebih dari dua meter berserakan di badan jalan.
Kenadara roda dua yang melintas terpaksa berkendara zig-zag agar tidak terperosok ke dalam lubang. Sedangkan kondisi jalan di depan terminal juga terkatung-katung kejelasan untuk melanjutkan perbaikan jalan.
Parah jalannya, padahal sudah lama kondisinya seperti ini, namun tidak terlihat upaya dari pihak terkait. Apa mau menunggu ada korban jiwa dulu?, keluh Muhar (30) salah satu pengendara yang melintas di Bundaran Menabung.
Kondisi kerusakan di badan Jalan Garuda sakti juga masih berlubang, padahal jalan ini belum lama ditambal. Buruknya saluran drainase di sisi jalan diduga menjadi pemicu utama terjadinya kerusakan badan jalan.
Selain itu kondisi Jalan HR Soebrantas juga rusak, seperti dijumpai dekat Pertigaan SM Amin. Gelombang badan jalan yang terjadi telah membentuk layaknya parit ukuran lebih dari 30 centimeter di tengah jalan.
Kedalaman gelombang mencapai sekitar 20 centimeter sehingga sangat membahayakan pengendara.(*4)