(RIAUPOS.CO) - Pemerintah kota Pekanbaru mengundang 40 investor yang fokus dibidang penyediaan air bersih baik dari dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dan berinvestasi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak. Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tersebut, diprediksi akan dilaksanakan dengan nilai Rp750 miliar.
Asisten I Bidang Pemerintahan Pekanbaru Azwan usai membuka acara market sounding di Pekanbaru, Selasa (30/10) di depan para investor mengatakan, para investor yang hadir tersebut selama ini memang konsen dalam pengembangan air minum, baik di dalam maupun luar negeri.
“Ketersediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi sebagai air minum sudah lama dinantikan oleh warga Pekanbaru. Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa para investor ini diundang, kami berharap proyek ini benar-benar bisa digesa pembangunannya sehingga masyarakat bisa menikmati layanan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, selama ini penyediaan air minum yang dilakukan oleh PDAM Tirta Siak hanya menjangkau sekitar 7 persen dari jumlah penduduk Kota Pekanbaru. Sementara, pertumbuhan penduduk dan perumahan di Pekanbaru terus meningkat. Sedangkan bahan baku untuk diolah menjadi air minum oleh PDAM cukup tersedia dari Sungai Siak.
“Dengan adanya sumber tersebut, tidak sulit bagi investor untuk mencari air yang akan dijadikan bahan baku untuk diolah menjadi air yang siap minum. Untuk kelancaran investasi, pemerintah juga menjamin kepada investor, bahwa Kota Pekanbaru merupakan daerah yang aman dan kondusif untuk berinvestasi,” sebutnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Tirta Siak Kemas Yusferi mengatakan, dalam kegiatan market sounding tersebut dimanfaatkan untuk memaparkan terkait kondisi pengelolaan air minum di Pekanbaru. Pihaknya juga saat itu langsung mengajak para investor untuk melihat kondisi pengolahan air minum yang ada di pinggir Sungai Siak.
“Ada banyak investor yang tertarik dalam proyek penyediaan air minum di Kota Pekanbaru. Seperti yang hadir dalam market sounding ini. Ada 40-an lebih investor yang datang ke Pekanbaru. Selain dari dalam negeri, ada juga yang datang dari luar negeri, seperti dari Cina, Filipina dan Malaysia,” ujarnya.
Dijelaskan Kemas, proyek KPBU SPAM ini dijadwalkan akan mulai dilelang pada Desember 2018 ini. Proses lelang ditargetkan akan tuntas dalam waktu lebih kurang 3,5 bulan. Diperkirakan, pada bulan Juni 2019 sudah didapatkan pemenang tendernya.
“Proyek ini diprediksi akan menelan anggaran sebesar Rp750 miliar. Untuk penyelesaian pembangunan fisiknya kami targetkan selesai pada tahun 2020,” ujarnya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Kota