DINILAI MEMBERATKAN MASYARAKAT

Anggota DPRD Riau Sayangkan Kenaikan HET Gas Melon

Pekanbaru | Sabtu, 31 Oktober 2015 - 00:16 WIB

Anggota DPRD Riau Sayangkan Kenaikan HET Gas Melon
Anggota Komisi B DPRD Riau, Marwan Yohanis.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Tidak hanya disyangkan masyarakat, anggota DPRD Provinsi Riau, Marwan Yohanis  juga menyayangkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji ukuran 3 kg atau juga disebut sebagai gas melon dari pemerintah Pekanbaru. Harga yang sebelumnya hanya sebesar  Rp16 000 sekarang menjadi Rp18.000 per tabung. Hal itu dinilai tidak membantu masyarakat.

"Kami dari Komisi B sangat menyayangkan pemerintah menaikkan harga bahan pokok masyarakat..Masalahnya saat ini perekonomian masyarakat sedang lesu. Dalam kondisi seperti ini sebaiknya pemerintah setidaknya kalau tidak bisa menurunkan harga minimal mempertahankan harga yang sudah ada," ujar Marwan Yohanis saat dijumpai di ruangan kerjannya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lebih lanjut dijelaskannya, dalam kondisi saat ini seharusnya pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa meringankan masyarakat dan bukan memberatkan masyarakat, terutama saat kondisi ekonomi masyarakat yang sedang lesu saat ini.

"Pemerintah seharusnya membantu kalau dalam kondisi saat ini tidak bisa membantu  untuk apa pemerintah ini hadir . Karena kerja pemerintah untuk melayani masyarakat.kalau tidak bisa jangan dinaikan harga. Carilah solusi lain," jelasnya.

Ia juga mengatakan kebijakan yang diambil pemerintah tersebut perlu dilakukan pengkajian ulang, terlebih lagi Riau saat ini sedang dilanda bencana yang berdampak ke berbagai sektor seperti perekonomian dan kesehatan.

"Kita harapkan pemerintah bisa lebih meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Masa dalam kondisi baru ditimpa kabut asap, bencana kemudian dihimpit lagi dengan kebijakan yang tidak memihak rakyat. Sudah kering-mengering, sudah keluh-mengeluh, tetapi juga masih ditambah dan menaikan harga seperti ini. Sebaiknya ini dievaluasi," tutupnya.

Laporan: Doni Afrianto

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook