Marhalim Raih Penghargaan Sastra Badan Bahasa

Pekanbaru | Kamis, 31 Oktober 2013 - 10:31 WIB

PEKANBARU (RP) - Sastrawan Riau, SPN Marhalim Zaini MA meraih penghargaan Sastra Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.

Marhalim terpilih untuk kategori puisi atas bukunya Jangan Kutuk Aku Jadi Melayu (2013) terbitan Seligi Press Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bersama Marhalim, dua sastrawan lain yang mendapat penghargaan adalah Kurnia Effendi (Jakarta, novel Anak Arloji) dan Linda Christanty (Jakarta, kumpulan cerpen Seekor Anjing Mati di Bala Murghab).

Prosesi pemberian penghargaan dilakukan di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (29/10) malam oleh Kepala Badan Bahasa, Mahsun di depan ratusan peserta Kongres Bahasa Indonesia X 2013.  

Mahsun menjelaskan, selama ini lembaga yang dipimpinnya sangat konsen dalam ikut mengembangkan sastra dan Bahasa Indonesia dan berharap para sastrawan selalu melahirkan karya yang berkualitas.

‘’Setiap tahun kami selalu memilih sastrawan di tiga genre sastra. Saya berharap, penghargaan ini membuat para sastrawan Indonesia selalu berpacu untuk melahirkan karya yang berkualitas,’’ jelas Guru Besar Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, bidang Bahasa Indonesia itu.

Dengan penghargaan ini, Marhalim dan kedua sastrawan lainnya selain mendapatkan sertifikat juga mendapat uang  Rp15 juta. Tahun 2012, tiga sastrawan yang meraih penghargaan ini adalah Oka Rusmini (Bali, novel Tempurung), Dewi Lestari (Jawa Barat, kumpulan cerpen Madre) dan Eka Budianta (Jakarta, kumpulan puisi Langit Pilihan).

Bagi Marhalim, ini adalah penghargaan kesekian yang diterima dari berbagai lembaga selama menggeluti dunia sastra. Menurutnya, penghargaan sastra yang diberikan Badan Bahasa ini adalah salah satu hasil kerja kerasnya selama ini.

“Saya bersyukur atas apa yang saya terima ini.,” katanya.

Redaktur tamu khusus halaman puisi di Riau Pos ini menjelaskan, awalnya dia tidak yakin bukunya mendapatkan penghargaan karena sebelumnya sudah masuk nominasi lomba buku puisi yang diadakan Yayasan Sagang dan Yayasan Panggung Melayu bersempena Hari Puisi 2013.

‘’Ketika diumumkan sebagai pemenang, saya terkejut karena pesaingnya sangat banyak dan dari para penyair senior yang tahun ini menerbitkan buku seperti Afrizal Malna, Acep Zamzam Noor dan lainnya. Saya hanya beruntung,’’ jelasnya merendah.(hbk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook