Laporan LISMAR SUMIRAT, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.co
Meski Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Dedi Gusriadi sering mengimbau pemilik kendaraan agar tidak membayar biaya pakir jika tiket tidak diberikan, namun sepertinya hal tersebut masih sulit terealiasi karena juru parkir tidak membawa tiket parkir saat bertugas.
Dari penelusuran Riau Pos, Rabu (30/10) di beberapa tempat parkir di Jalan Jenderal Sudirman, terlihat penjaga kendaraan yang menggunakan rompi orange tersebut sama sekali tidak memperlihatkan tiket parkir ketika melihat ada pengendara yang memarkirkan kendaraannya.
Namun begitu pemilik kendaraan hendak membawa kendaraannya, petugas parkir langsung mendekati untuk meminta biaya retribusi parkir sebesar Rp1.000.
Hal serupa juga ditemui di tempat parkir depan Pasar Pagi Arengka, Pasar Pusat dan sejumlah tempat parkir lainnya.
‘’Biasanya juga memang seperti itu, mereka tidak pernah memberikan tiket parkir. Namun ketika mengambil kendaraan mereka langsung menita uang parkir. Sehingga kita tidak punya pegangan untuk menuntut juru parkir, jika terjadi kehilangan saat kendaraan diparir,’’ tutur Agusri (25) salah satu pengendara kepada Riau Pos.
Senada dengan Agusri, Febri (39), salah seorang pengunjung Pasar Pagi Arengka juga menuturkan, dirinya tidak pernah menerima tiket ketika memarkirkan kendaraannya.
‘’Asal mereka bisa menjaga sepeda motor yang saya titipkan, itu tidak terlalu masalah. Namun, alangkah lebih baik dan aman jika petugas parkir memberikan tiket untuk pegangan pemilik kendaraan,’’ ujar Febri.
Salah seorang tukang parkir, Aj (50) mengaku jika dirinya tidak memiliki tiket parkir. Sehingga dia tidak bisa memberikan tiket parkir jika diminta oleh pengendara.
‘’Ya bagaimana mau memberi tiket parkir, tiketnya saja kita tidak ada memegangnya. Tahunya kalau yang yang pakir pada wilayah yang saya jaga, mereka harus bayar retribusi parkir. Koordinator parkir juga tidak pernah memberikan tiket parkir kepada saya,’’ ungkapnya.(*4/eca)
