PKL Buka Lapak dalam Puskesmas

Pekanbaru | Jumat, 31 Agustus 2018 - 09:42 WIB

PKL Buka Lapak dalam Puskesmas
JUALAN: Pedagang kaki lima berjualan dengan cara menggelar barang dagangannya di atas kursi ruang tunggu pasien dalam area layanan Puskesmas Sidomulyo, Kecamatan Tampan, Kamis (30/8/2018).Agustiar/riau pos

(RIAUPOS.CO) - Hal tidak biasa terjadi di Puskesmas Sidomulyo, Jalan HR Soebrantas, Tampan. Biasanya Puskesmas hanya sibuk melayani pasien berobat, tapi kini ada  kesibukan lain dengan hadirnya pedagang kaki lima (PKL) dengan buka lapak di area pelayanan. Tidak ada tindakan tegas dari pihak Puskesmas.

"Jelas ini menganggu kenyamanan pengunjung yaitu masyarakat yang datang berobat," kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE kepada Riau Pos, Kamis (30/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Romi yang melihat langsung aktivitas ini, ketika datang untuk berobat  dan bertanya-tanya, kenapa bisa dibiarkan PKL masuk berjualan di dalam area layanan Puskesmas itu. Diketahui, PKL itu memang hanya berjualan makanan dengan memanfaatkan kursi ruang tunggu.  

Ditegaskannya,  ketika mengkritisi pembiaran ini, dirinya tidak anti dengan PKL. Bahkan jika ada PKL yang tertindak oleh kebijakan pemerintah, dirinya selalu menjadi orang pertama untuk membela supaya mendapat perlakuan yang baik.

Tapi apa yang terjadi di Puskesmas Sidomulyo ini sudah tidak benar  dan jelas juga sudah menyalahi fungsi Puskesmas secara aturan. ‘’Kok dibiarkan di area layanan karena ini juga merusak imej Puskesmas sendiri. Ke mana Kepala Puskesmasnya?‘’ tanya Romi.

Oleh karena itu, Romi minta supaya Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) yang saat ini dijabat oleh Plt Kadiskes Zaini Rizaldy Saragih untuk mengambil tindakan tegas, menegur Kapus Sidomulyo ini, dengan teguran keras.  

‘’Bila perlu evaluasi. Karena ini jelas merusak citra dan imej puskesmas di mata masyarakat kota. Apa lagi kalau dari situ ada setoran sehingga membiarkan PKL tetap berjualan,’’ paparnya lagi.

Romi juga mengaku miris terhadap kondisi ini, meski satu sisi dia prihatin dengan si PKL. ‘’Meski tadi PKL-nya tidak mau menyebut nama, tapi berjualan di situ dibilang untuk hidup,’’ paparnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook