KOTA (RIAUPOS.CO) - Penerimaan siswa SMP Negeri Madani sudah dimulai sejak tahun 2017 silam. Akibat kendala meubilair (perabot) anak anak didik di sekolah itu belum bisa tinggal dan menempati fasilitas asrama. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Muzailis mengatakan, anak-anak masih belum dapat menempati asramanya karena fasilitas meubilair belum ada. Namun masyarakat atau walimurid diimbau tidak perlu terlalu merasa cemas atau memikirkan kondisi tersebut.
Sebab selain kendala asrama, aktivitas proses belajar mengajar di SMP Madani selama ini tidak ada kendala sama sekali. Sementara kendala asrama itu akan segera selesai ketika meubilair tiba yang ditargetkan pada Agustus 2018.
"Sampai saat ini anak- anak didik masih belum bisa kami asramakan. Proses pengadaan meubilair untuk asramanya sekarang sedang proses pelaksanaan," ujar Muzailis kepada Riau Pos, Senin (30/7). Selain kendala meubilair tempat tinggal atau asrama anak- anak, meubilair dapur juga masih belum ada. Sehingga kegiatan masak memasak di dapur itu belum dapat terealisasi.
Kondisi itu dibenarkan Muzailis. Ia juga mengatakan bahwa meubilair di sebagian dapur masih belum lengkap peralatannya. "Yang menjadi kendala anak- anak belum bisa masuk asrama, adalah fasilitas meubilair di dalam kamar dan juga ada sebagian dapur yang masih belum siapkan meubilair-nya," terangnya.
Ia mengatakan, pihak Disdik berharap proses pengadaan meubilair bisa terealisasi secepatnya. Sehingga anak-anak didik bisa segera menempati fasilitas asrama. Saat ini anak didik belum menempati asrama SMP Madani. "Sehingga kami masih menunggu. Begitu meubilair itu datang, secara otomatis anak didik sudah bisa masuk asrama tahun ini. Anggaran sudah kami anggarkan kemudian proses itu yang sedang kami lakukan percepatan. Sekarang proses pelelangan, mungkin saat ini sudah ditentukan pemenangnya, dan diberikan waktu pengadaannya berapa lama. Sekarang sedang mempersiapkan itu," ungkapnya.
Fasilitas asrama terdiri dari masing-masing dua ruang untuk anak didik laki laki dan perempuan yang duduk di kelas 7. Dua ruang laki- laki dan perempuan kelas 8 dan dua ruangan di kelas 9. Setiap kamar asrama nantinya diisi sebanyak empat orang. "Targetnya asrama bisa direalisasikan mulai 2018. Artinya, Agustus 2018 sudah dilaksanakan. Anak-anak sudah bisa tinggal di asrama untuk anak kelas 7 , 8 dan 9. Dua kelas putra dan putri yang masing- masing terdiri dari 25 siswa," katanya.(ilo)