Pedagang Pasar Senggol Bangun Lapak Darurat

Pekanbaru | Rabu, 31 Juli 2013 - 10:32 WIB

Pedagang Pasar Senggol Bangun Lapak Darurat
BANGUN KIOS: Pedagang Pasar Senggol di komplek MTC Giant, Panam membangun kembali kiosnya yang terbakar, Selasa (30/7/2013). foto: didik herwanto/riau pos

Laporan Agustiar, Pekanbaru agustiar@riaupos.co

Pasca kebakaran yang menghanguskan 224 lapak Pasar Senggol, belakang Metropolitan City (MTC) Jalan Balam Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan. Ratusan pedagang mulai membangun lapak-lapak darurat di bekas lokasi kebakaran, Selasa (30/7) siang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari pengamatan Riau Pos, beberapa lapak sisa kebakaran yang sudah dibersihkan sehari sebelumnya, mulai dibangun lapak-lapak darurat oleh masing-masing pedagang. Dengan bantuan berupa kayu, kios-kios darurat mulai berdiri dan siap digunakan.

Tidak terdengar lagi tangisan pedagang, yang ada hanya ketegaran untuk membangun lapak, meskipun harus memulai dari nol lagi. ‘’Ya hari ini kita mulai bangun lagi, bagaimana pun ini mata pencarian kami, tak mungkin kami harus terus terpuruk akibat kebakaran kemarin,’’ tutur Ema.

Kepada Riau Pos, Ema yang menggunakan helm untuk melindungi dari sengatan matahari ini, mengaku mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. ‘’Kemarin saya baru menyimpan barang untuk persedian jelang Idul Fitri, makanya kerugiannya agak banyak,’’ terangnya.

Pedagang sandal dan sepatu ini menuturkan masih mempunyai persedian untuk menggelar dagangan. ‘’Kalau pagi kami berjualan di Pasar Pagi Arengka, jadi barang-barang yang ada di sana, malamnya kami jual di sini. Karena bagaiamanpun aktivitas jualan tetap harus dilanjutkan,’’ tutur warga Jalan Swakarya Kecamatan Tampan ini.

Meski sudah banyak yang mulai membangun lapak, beberapa pedagang masih kebingungan untuk memulai usaha kembali.

‘’Kemarin barang-barang kami sudah kami simpan semuanya di dalam lapak. Untuk persediaan menjelang Idul Fitri juga sudah ditambah, tapi semuanya sudah terbakar habis. Kami belum tau harus memulai darimana untuk berjualan lagi,’’ ujar Imel, pedagang sepatu dan sandal yang mengalami kerugian sekitar Rp75 juta dari dua lapak miliknya.

Kerugian Lebih Rp5 M

Dari data kerugian yang dikumpulkan pengelola, kerugian sementara dari 185 pedagang yang melaporkan ke pengelola mencapai Rp5,868 miliar.

Kerugian paling banyak dialami Surya Astuti, yang memiliki dua lapak blok F 15 dan 16 dengan kerugian mencapai Rp130 juta.

‘’Data kerugian sementara hampir Rp6 M, itu baru data dari 185 pedagang, masih ada beberapa orang lagi yang belum melaporkan kerugian yang dialami,’’ ungkap Keken, salah satu pengelola Pasar Senggol.

‘’Kami mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang ikut membantu menyumbangkan bahan-bahan untuk membangun lapak-lapak darurat berupa kayu, tenda dan sebagainya,’’ tambah Keken.

Dijelaskan Keken, sementara ini lahan parkir yang berada di depan Pasar Senggol dialihkan funginya untuk tempat berjualan bagi pedagang yang belum mempunyai lapak darurat.(*4/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook