Syofyan: Pasar Induk-Terminal Kargo Tak Bisa Ditunda

Pekanbaru | Selasa, 31 Juli 2012 - 08:55 WIB

PEKANBARU (RP) - Melihat perkembangan tingkat perekonomian di Kota Pekanbaru yang begitu cepat, pemerintah menilai keberadaan terminal kargo dan pasar induk di Kota Pekanbaru sudah tidak bisa lagi untuk ditunda pembangunannya.

Untuk menggesa pembangunan tersebut, pada pembahasan APBD Perubahan nanti, Pemko Pekanbaru akan menganggarkan dana guna pengadaan lahan untuk pembangunan terminal kargo dan pasar induk tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru Ir H Syofyan kepada Riau Pos, Senin (30/7) di sela-sela mengikuti kegiatan rapat evaluasi kegiatan tahun 2012.

Menurutnya, sesuai rencana lokasi yang dipilih untuk pembangunan pasar induk dan terminal kargo ini adalah di kawasan terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BPRS).

Tapi setelah melihat perkembangan penduduk yang begitu cepat di kawasan tersebut, akhirnya diambil kesimpulan untuk tidak membangun di kawasan ini.

‘’Alasannya, kalau pasar induk dan terminal kargo tetap kita bangun disana, maka nantinya pasti akan terjadi kepadatan lalu lintas. Karena di kawasan ini perkembangan rumah penduduk sudah semakin padat. Sekarang kita mengambil kesimpulan untuk mengalihkan lokasi pembangunan ke daerah antara Kecamatan Tenayanraya dan Bukitraya. Besar kemungkinan lahan yang akan dipilih itu disekitar kawasan KIT,’’ ungkapnya.

Terkait luas lahan yang akan disiapkan Pemko untuk pembangunan pasar induk dan terminal kargo tersebut, Syofyan mengatakan, pihaknya merencanakan luasnya sekitar 14 hektare.

Diantaranya tujuh hektare untuk pasar induk dan tujuh hektarenya lagi dipergunakan untuk pembangunan terminal kargo.

‘’Nanti semua barang-barang yang dibawa dengan menggunakan kontainer ataupun sejenisnya dari luar daerah Kota Pekanbaru harus masuk ke pasar induk terlebih dahulu. Selanjutnya nanti baru disebar ke pasar-pasar tradisional yang ada di Pekanbaru,’’ terangnya.

Selama ini lanjut Syofyan, yang sering menimbul kemacetan adalah, sejumlah truk besar langsung masuk ke tengah kota dan melakukan pembongkaran barang di sana.

Sehingga yang terjadi adalah kemacetan pada lalu lintas.

‘’Fungsi pasar induk ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada kita di dalam memantau semua barang yang masuk dari luar, dan juga memantau perkembangan harga barang. Sedangkan terminal kargo agar ke depannya tidak ada lagi kendaraan bermuatan besar yang masuk ke tengah kota,’’ujarnya.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook