Bencana Alam, Pasokan Cabai dan Sayuran Masih Normal

Pekanbaru | Jumat, 31 Januari 2014 - 13:39 WIB

Bencana Alam, Pasokan Cabai dan Sayuran Masih Normal
Pedagang cabai di pasar Senapelan Jalan Teratai Pekanbaru. Foto: Defizal/Riau Pos

KOTA (RIAUPOS.CO) - Bencana alam banjir dan gunung meletus berdampak terhadap distribusi hortikultura. Kejadian bencana alam praktis menghentikan distribusi ke Pekanbaru. Namun untungnya selain dari Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa yang sedang dilanda bencana alam, pasokan hortikultuta dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi masih normal.

‘’Cabai, bawang, wortel, tomat dan sayur mayur dari Jawa dan Medan memang terjadi kendala akibat bencana alam. Tetapi saya pastikan pasokan tetap terpenuhi. Pasokan dari Sumbar dan Jambi masih normal dan persediaan masih mencukupi masyarakat Pekanbaru,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Asdalius pada Riau Pos.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, terhentinya pasokan dari Medan dan Jawa tidak praktis berdampak terhadap persediaan di Pekanbaru. Sampai Kamis (30/1) persediaan sembako serta hasil bumi hortikultura dapat dipenuhi dari Jambi dan Sumbar.

Asdalius juga optimis pasokan dari dua daerah tersebut akan mampu memasok keperluan di pasar tradisional sesuai permintaan pedagang dan pembeli.

‘’Pasar tradisional kami sudah pantau dan kondisinya sangat aman. Bahkan saya pastikan persediaan cabai dan sebagainya aman sampai bulan depan. Itu setelah kami berkoordinasi dengan distributor serta pedagangnya di pasar tradisional,’’ sebutnya.

Salah satu yang menjadi perhatian Disperindag Pekanbaru, pengawasan terhadap perkembangan harga cabai merah. Sejak pasokan cabai dari Jawa dan Medan tersendat, harga cabai mulai tidak stabil. Bahkan, harga cabai dari dua daerah tersebut hampir melampaui harga cabai merah asal Sumbar Rp45 ribu per kilogram. Harga normal cabai Jawa Rp38 ribu per kilogram.

‘’Masyarakat Pekanbaru lebih memilih cabai Sumbar karena pedasnya lebih dari cabai Jawa. Apalagi harganya sudah hampir sama, tentunya masyarakat memilih cabai Sumbar,’’ tambahnya.

Asdalius secara tegas mengimbau pedagang tidak memanfaatkan dengan kondisi tersebut. Tidak ada alasan pedagang menaikkan harga cabai dan hasil pertanian mengingat pasokannya masih aman karena mendapatkan pasokan dari Sumbar.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook