Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru agustiar@riaupos.co
Dinilai sebagai kota yang sudah maju, mulai 2015, Kota Pekanbaru tidak akan mendapatkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Sebagai gantinya, Pemko Pekanbaru akan memberikan bantuan Rp50 juta per rukun warga (RW).
‘’Untuk program PNPM Mandiri, tahun ini kita terakhir menerimanya, karena kita dianggap sudah maju,’’ kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT kepada Riau Pos, Kamis (30/1).
Namun demikian, meski sudah dianggap maju, Wako mengaku berdasarkan hasil survei di lapangan, Pekanbaru sesungguhnya masih memerlukan program ini.
Maka, dari itu pengganti PNPM Mandiri itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru punya produk sendiri, yang disebut dengan pemberdayaan masyarakat berbasiskan rukun warga. ‘’Jadi pemko sudah punya produk sendiri, namanya program pemberdayaan masyarakat berbasiskan rukun warga,’’ jelasnya lagi.
Dilanjutkannya, sebagai pilot project untuk uji coba program ini, Wako menyebutkan dimulai dari Kecamatan Tenayanraya.
Di mana nanti setiap satu rukun warga (RW) akan diberikan bantuan sebesar Rp50 juta per tahun.
‘’Ya, nanti setiap satu RW itu mendapatkan bantuan Rp50 juta pertahun, untuk penggunaannya kurang lebih hampir sama dengan program PNPM Mandiri,” beber Wako.
Dari bantuan sebesar Rp50 juta ini, disebutkan Wako bisa digunakan untuk apa saja, bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, dan bisa untuk penataan lingkungan, dari APBD Kota Pekanbaru.
‘’Anggaran ini tetap harus dapat dipertanggungjwabkan, seperti halnya program organisasi masyarakat setempat (OMS) setiap tahunnya, dan pengawasannya juga tetap dilakukan. Karena mereka ini akan diaudit oleh badan pemeriksa keuangan (BPK), termasuk dinas terkaitnya,’’ tegas Wako.(yls)