PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hampir 60 persen biaya operasional Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) Trans Metro Pekanbaru (TMP), yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan disubsidi oleh Pemerintah Kota Pekanbaru sebesar Rp20 miliar pada tahun 2015. Sejauh ini, bus angkutan massal itu tidak ada menghasilkan keuntungan.
"Mana ada anggutan umum massal yang untung. Sekarang pun seluruh transportasi angkutan massal umum di muka bumi tidak ada yang bisa untung, pasalnya harga tiketnya murah,’’ ujar Heri Sutanto, Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan kepada Riaupos.co, Senin (30/11/2015)
Dikatakan Heri, jika biaya operasional bus TMP tidak disubsidi oleh pemerintah maka secara nyata harga tiketnya sebesar Rp9.700. "Tidak bisa menghasilkan keuntungan karena tiketnya disubsidi, seharusnya harga tiket itu Rp9.700 namun kita hanya menjual tiket Rp4.000 untuk umum dan Rp3.000 untu anak sekolah," paparnya.
Kendati bus TMP tidak memberikan keuntungan terhadap Pemko Pekanbaru Heri mengatakan pada tahun 2016 akan ada penambahan nilai subsidi .’’Idealnya untuk subsidi 2016 pasti ditambah karena UMK naik, biaya operasioanl naik, itu otomatis naik pula," paparnya.
Seperti diketahui, saat ini ada sebanyak 75 bus TMP yang berukuran kecil beroperasi di delapan koridor yang melayani masyarakat kota Pekanbaru setiap harinya, bus TMP itu disewa oleh PD pembangunan kepada pihak ketiga, dengan biaya sewa per hari Rp700 ribu.
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Fopin A Sinaga